Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mencatatkan rugi hingga Rp776 miliar pada Januari-September 2023.
Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Jumat (27/10/2023), BUKA membukukan pendapatan neto sebesar Rp3,33 triliun hingga 9 bulan 2023. Pendapatan ini naik 28,94% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,58 triliun.
Pendapatan ini ditopang oleh pendapatan marketplace senilai Rp1,73 triliun, pendapatan online to offline senilai Rp1,59 triliun, dan pendapatan dari pengadaan sebanyak Rp11,09 miliar.
Pos beban pokok pendapatan BUKA naik 37,5% menjadi Rp2,49 triliun, lalu beban penjualan dan pemasaran turun 46,91% menjadi Rp434 miliar, dan beban umum dan administrasi BUKA turun 45% menjadi Rp1,02 triliun.
Akan tetapi, BUKA mencatatkan rugi nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi sebesar Rp707,17 miliar, dari sebelumnya laba nilai investasi sebesar Rp5,13 triliun.
Alhasil, BUKA mencatatkan rugi usaha senilai Rp1,29 triliun, berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu dengan laba sebesar Rp3,53 triliun.
Baca Juga
Dengan hasil tersebut, BUKA mencetak rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp776,2 miliar. Hasil ini berbanding terbalik dengan laba bersih senilai Rp3,6 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun hingga akhir September 2023, BUKA mencatatkan total aset senilai Rp26,6 triliun, turun dibandingkan akhir Desember 2022 sebesar Rp27,4 triliun.
Total liabilitas BUKA adalah sebesar Rp842,6 miliar di akhir kuartal III/2023, turun dari Rp907,92 miliar di akhir 2022. Sementara itu, total ekuitas BUKA juga turun menjadi Rp25,8 triliun di 30 September 2023, dari Rp26,4 triliun di 31 Desember 2022.