Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengukur Tekanan Penurunan Harga Saham GOTO ke Kinerja Telkom

Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang kerap mengalami pelemahan akan berdampak terhadap laporan keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah memberi sambutan dalam acara Digiland 2023, Sabtu (8/7/2023)/Dok. Telkom
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah memberi sambutan dalam acara Digiland 2023, Sabtu (8/7/2023)/Dok. Telkom

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang kerap mengalami pelemahan akan berdampak terhadap laporan keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM). Pasalnya pada semester I/2023, TLKM sebagai pemegang saham mampu membukukan unrealized gai pada saham GOTO.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melalui PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel membukukan keuntungan yang belum direalisasikan atau unrealized gain atas investasinya pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) sebesar Rp451 miliar pada semester I/2023.

Mengutip laporan keuangan, Minggu (30/7/2023), per 30 Juni 2023, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp110 per saham. Jumlah keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO pada tanggal 30 Juni 2023 adalah sebesar Rp451 miliar.

Akan tetapi, kondisi tersebut dapat berubah karena pada akhir September lalu saham GOTO ditutup pada level Rp85. Dengan demikian terdapat penurunan sebesar 22% dari posisi Rp110 per saham. Dengan begitu, terdapat risiko tekanan terhadap laba bersih Telkom akibat pos unrealized loss yang kemungkinan ada.

Sementara itu, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, keuntungan yang akan diperoleh TLKM dari investasinya ke GOTO tidak dapat diperhatikan hasilnya secara jangka pendek.

“Seperti yang sudah disampaikan oleh Telkom sebelumnya, bahwa memang sinergi ini merupakan bentuk komitmen untuk jangka panjang. Oleh sebab itu, tentu TLKM sebagai salah satu leading telekomunikasi di Indonesia wajar rasanya memiliki sinergi dengan GOTO sebagai salah satu leading ekosistem terbesar di Indonesia.” kata Nico kepada Bisnis, Rabu (1b/10/2023).

Memang membutuhkan waktu, tapi kedua perusahaan tersebut ke depannya diyakini akan mampu berkolaborasi dengan membangun ekosistem yang lebih luas. Sejauh ini, pada bulan April 2023, Telkomsel telah berhasil merealisasikan sinergi dengan GOTO senilai Rp1,4 triliun.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan bahwa korelasi kedua saham akan berbeda. Pasalnya, keterkaitan pergerakan kedua saham pada tahun ini tidak terasa.

GOTO memiliki prospek yang kurang, sedangkan TLKM prospeknya cerah karena fundamental yang cukup stabil, baik dari earnings growth serta valuasi cukup menarik. Industri telekomunikasi juga menarik, di mana ekspektasinya akan ada kenaikan permintaan untuk data center, 4G, dan sebagainya yang akan meningkat terus di masa depan.” jelas Arjun kepada Bisnis, Rabu (18/10/2023).

TLKM yang menjadi pemimpin di sektor telekomunikasi dengan pangsa pasar dan kapitalisasi terbesar, tambah Arjun, bisa mencaplok permintaan ini. Ada juga katalis positif dari pengembangan 5G dan AI di bidang telekomunikasi. Sedangkan, GOTO masih rugi, dan jika masih rugi terus-menerus, maka wajar kalau prospeknya akan memburuk.

“GOTO sudah anjlok, sedangkan TLKM trennya flat tahun ini, sehingga berhasil mencetak return year to date (YTD) yang positif. Bahkan, kalau kita lihat secara YTD, beta TLKM negatif terhadap GOTO, meskipun tipis negatifnya, hampir nol korelasinya. Contohnya hari ini, saham TLKM anjlok, sedangkan GOTO mengalami teknikal rebound dan melonjak.” tambah Arjun.

Beta yang dimaksud di atas merupakan ukuran risiko investasi saham terhadap risiko pasar. Sedangkan, beta negatif menunjukkan tingkat keuntungan saham yang bergerak berlawanan dari tingkat keuntungan pasar. (Daffa Naufal Ramadhan)

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper