Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Pemilu, Investor Asing Berpotensi Borong Saham

Sentimen Pemilu 2024 dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi sehingga investor asing tertarik masuk ke pasar saham Indonesia.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Sentimen Pemilu 2024 dapat menjadi momentum pendorong pertumbuhan ekonomi sehingga turut menarik investor asing masuk ke pasar saham Indonesia.

Helmy Kristanto, Chief Economist PT BRI Danareksa Sekuritas, mengatakan memasuki semester II/2023 dan jelang memasuki tahun politik Pemilu 2024, kinerja makroekonomi di Indonesia masih berada pada posisi yang cukup baik dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.

Fiskal pemerintah berada pada surplus level 0,7% PDB pada akhir bulan Agustus. Hal ini memberikan ruang yang cukup buat pemerintah untuk memberikan stimulus di kuartal IV/2023 ini," jelasnya dalam acara Investment Specialist Forum (ISF) 2023, mengutip siaran persnya Senin (16/10/2023).

Walaupun rupiah terdepresiasi -0,8% Year-to-Date (YTD) per 11 Oktober, rupiah masih outperform dibandingkan mata uang ASEAN lainnya, seperti Phillipine Peso, Thai Bhat, Malaysia Ringgit.

Lebih lanjut, seiring makin mendekati tanggal pencalonan calon presiden dan calon wakil presiden pada tanggal 19 Oktober, kegiatan Pemilu di masyarakat akan semakin meningkat dan memberikan dorongan positif terhadap pertumbuhan perekonomian di kuartal IV/2023.

Secara global, tren disinflasi dan semakin banyak Bank Sentral yang memilih untuk tidak menaikkan suku bunga terus berlanjut, maka perhatian utama akan difokuskan pada pertumbuhan ekonomi.

Dari sisi dalam negeri, diperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun ini. Selain itu, periode pemilu akan memberikan dukungan terhadap konsumsi dalam negeri, yang dalam sejarahnya cenderung memberikan dampak positif bagi pasar saham dengan masuknya investor asing.

“Masuknya modal asing biasanya meningkat selama tahun pemilihan, sebuah tren yang harapkan akan terjadi kembali tahun depan. Namun, dampaknya terhadap pasar keuangan telah menjadi kurang terasa akibat volatilitas global, seperti yang telah terlihat selama pemilihan tahun 2019. Oleh karena itu, upaya berkelanjutan untuk menstimulasi pertumbuhan domestik dan menarik masuk modal, baik dalam bentuk portofolio maupun investasi langsung, akan tetap menjadi krusial di tahun 2024,” ujarnya.

IHSG berada di posisi 6.896,29 per Senin (16/10/2023). Sepanjang 2023, IHSG hanya naik tipis 0,67 persen.

Di sisi lain, investor asing cenderung melakukan aksi jual saham. Sepanjang tahun berjalan net sell investor asing mencapai Rp5,25 triliun.

Sejalan dengan Helmy, dari sisi pengamat politik, Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika mengatakan bahwa pemilu 2024 berpeluang untuk dapat meningkatkan stimulus pertumbuhan ekonomi dan agregat konsumsi di Indonesia.

“Kami melihat bahwa tahun Pemilihan Umum (Pemilu) di 2024 ini dapat mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi dan agregat konsumsi di Indonesia, hal ini mengingat pemilihan umum tahun depan tidak hanya untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang berpeluang terjadi dalam 2 putaran, namun juga pemilihan umum Legislatif dan Pemilihan Umum Kepala Daerah, yang mana pertama kalinya semua itu akan secara serentak dilakukan untuk periode 2024- 2029” ujarnya.

Dari sudut pandang investasi, ditengah risiko geopolitik yang saat ini semakin meningkat di Ukraina dan Timur Tengah, Chief Investment Officer (CIO) BRI-MI, Herman Tjahjadi, menyampaikan bahwa dari sisi valuasi maupun imbal hasil, pasar saham dan pasar obligasi Indonesia kedua masih relatif menarik.

Hal itu berhubung Indonesia masih dalam mid business cycle dengan pertumbuhan GDP 5% di tahun 2023 dan 2024 tahun depan, dan volatilitas rupiah tetap terjaga. Risiko utama yang harus dipantau secara intensif adalah harga minyak bumi dan risiko geopolitik di Timur Tengah.

Sebagai informasi, PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) menggelar acara Investment Specialist Forum (ISF) 2023 pada tanggal 12 Oktober 2023 di The Langham, Jakarta. ISF 2023 mengundang investor dan agen distribusi BRI-MI untuk memberikan insight pasar dan makroekonomi, serta pemaparan strategi investasi menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024.

Acara dibuka dengan opening speech oleh Ira Irmalia Sjam selaku Direktur BRI-MI dan keynote speech dari Frederica Widyasari Dewi selaku Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). ISF 2023 turut menghadirkan pembicara antara lain Yunarto Wijaya selaku Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Helmy Kristianto selaku Chief Economist BRI Danareksa Sekuritas, dan Herman Tjahjadi selaku Chief Investment Officer BRI-MI.

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa adanya Investment Specialist Forum (ISF) 2023 ini diharapkan dapat membantu meningkatkan literasi Keuangan untuk investor dan calon investor di Indonesia.

“Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68% dan indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10%. Kalau kita melihat indikator ini, masih terdapat gap antara literasi dan inklusi keuangan serta secara bersamaan terus meningkatkan indeks literasi keuangan untuk memperkecil kesenjangan atas dua indeks tersebut” ujarnya.

Menurutnya, menjadi pekerjaan rumah untuk bersama untuk senantiasa mendukung meningkatkan literasi keuangan serta memperkecil indeks gap antara literasi dan Inklusi keuangan di Indonesia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper