Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik Tembus 6.910, BREN-AMMN hingga Saham Migas Melesat

IHSG naik pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (9/10/2023) seiring dengan penguatan saham IPO BREN, AMMN, hingga saham migas MEDC dkk.
Annisa Kurniasari Saumi,Jessica Gabriela Soehandoko
Senin, 9 Oktober 2023 | 12:06
IHSG naik pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (9/10/2023) seiring dengan penguatan saham IPO BREN, AMMN, hingga saham migas MEDC dkk. Bisnis/Himawan L Nugraha
IHSG naik pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (9/10/2023) seiring dengan penguatan saham IPO BREN, AMMN, hingga saham migas MEDC dkk. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (9/10/2023). Saham IPO BREN, AMMN, hingga MEDC ikut bergerak ke zona hijau. Di sisi lain, lonjakan harga minyak membuat saham emiten migas memanas. 

IHSG naik 0,32 persen atau 22,20 poin menjadi 6.910,72. IHSG bergerak di rentang 6.89-6.929 sepanjang sesi.

Tercatat, 251 saham menguat, 268 saham melemah, dan 225 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp10.431 triliun.

Saham milik Prajogo Pangestu yang melantai di Bursa hari ini, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang naik 25 persen ke level Rp975 per saham.

Peningkatan harga saham ini juga diikuti PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang naik 2,58 persen ke level Rp1.390 per saham pada awal perdagangan. Namun penguatan tak berlangsung lama, saham BRPT berbalik ke zona merah dengan melemah 5,54 persen pada sesi I, disusul oleh anak usahanya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang turun 1,81 persen.

Di deretan saham terlaris, PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) naik 1,99 persen ke Rp6.400. Saham MEDC, BBCA, ASII pun turut menguat.

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan indeks-indeks Wall Street berbalik menguat di Jumat (6/10/2023) merespon data ketenagakerjaan di AS. Nonfarm payrolls naik ke 336.000 di September 2023 dari 227.000 di Agustus 2023. 

Sementara itu, unemployment rate sebesar 3,8 persen di September 2023. Rebound ini kemungkinan didorong oleh kecenderungan bargain hunting oleh pelaku pasar di AS pasca pelemahan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. S&P 500 tercatat melemah 8 persen dari titik tertingginya sepanjang tahun ini.

"Ketidapastian dari eksternal yang masih cukup tinggi diperkirakan memicu fluktuasi IHSG di rentang 6.890-6.920 di awal pekan ini," tulis Phintraco Sekuritas. 

Sementara itu, untuk sepekan ke depan IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang yang lebih lebar, yaitu 6.850-6.950. Sentimen akan datang dari AS yang akan merilis data inflasi per September 2023 pada Kamis (12/10/2023). 

Merespon data yang telah dirilis dan antisipasi data ekonomi di atas, hasil jajak pendapat CME FedWatch Tools menunjukan peluang kenaikan suku bunga The Fed pada November 2023 masih bertahan di 27,1 persen. Kondisi ini diyakini berpotensi memicu rebound lanjutan pada nilai tukar rupiah.

Efek Harga Minyak

Harga minyak dunia yang melonjak akibat serangan mendadak Hamas terhadap Israel yang mempengaruhi ketegangan di Timur Tengah turut memanaskan saham-saham emiten minyak dan gas (migas).

Pada perdaganan Senin (9/10/2023) pukul 10.40 WIB, harga minyak WTI kontrak November 2023 naik 3,90 persen menjadi US$86,02 per barel. Harga minyak Brent kontrak Desember 2023 memanas 3,63 persen menjadi US$87,65 per barel.

Sementara itu, pada pukul 12.00 WIB, saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) naik 7,81 persen menjadi Rp1.450. Total transaksi saham MEDC mencapai 222,95 miliar. Sepanjang 2023, saham MEDC naik 42,86 persen.

Saham PT Elnusa Tbk. (ELSA) juga naik 4,10 persen menjadi Rp406. Sepanjang 2023, saham Grup Pertamina itu naik 30,13 persen.

Saham Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) juga melonjak 5,69 persen. Namun, sepanjang 2023 saham ENRG masih terkoreksi 11,56 persen.

Saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) naik 2,82 persen. AKRA merupakan perusahaan dengan pemasukan utama dari distribusi BBM. Sepanjang 2023, saham AKRA naik 4,29 persen.

Sementara itu, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN naik 2,95 persen menjadi Rp1.395. Saham PGAS masih tertekan 20,74 persen sepanjang tahun berjalan.

Diketahui bahwa minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di atas US$85 per barel pada awal perdagangan Asia, karena premi resiko perang kembali masuk ke pasar. Para pedagang juga khawatir eskalasi kekerasan yang kini terjadi di Timur Tengah, dapat memicu perang proksi yang lebih merusak, yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan Iran. 

Peristiwa terbaru di Israel tersebut tidak langsung menimbulkan ancaman terhadap pasokan. Namun, setiap kemungkinan adanya pembalasan terhadap Iran di tengah laporan bahwa Republik Islam terlibat dalam serangan tersebut, akan memicu kekhawatiran atas Selat Hormuz. 

Adapun, Selat Hormuz adalah jalur pelayaran penting yang sebelumnya diancam akan ditutup oleh Teheran, yakni ketika Amerika Serikat (AS) mengirimkan kapal perang ke wilayah tersebut.

Analis ANZ Group Holdings Ltd. Brian Martin dan Daniel Hynes dalam sebuah catatan, mengatakan bahwa kunci bagi pasar adalah apakah konflik tetap terkendali atau menyebar ke wilayah lain, khususnya Arab Saudi. 

“Paling tidak, tampaknya pasar akan berasumsi bahwa situasi ini akan tetap terbatas dalam hal cakupan, durasi, dan konsekuensi terhadap harga minyak. Namun volatilitas yang lebih tinggi diperkirakan akan terjadi,” jelasnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (9/10/23). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper