Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gugatan PKPU Indofarma Berakhir Damai, INAF Siap Bayar Rp36,98 Miliar

Gugatan PKPU PT Indofarma Tbk. (INAF) berakhir damai. Kendati demikian, INAF wajib membayar kewajiban senilai total Rp36,98 miliar kepada dua pemohon.
Pabrik PT Indofarma Tbk. (INAF). Gugatan PKPU Indofarma berakhir damai. Kendati demikian, INAF wajib membayar kewajiban senilai total Rp36,98 miliar kepada dua pemohon. /indofarma.id
Pabrik PT Indofarma Tbk. (INAF). Gugatan PKPU Indofarma berakhir damai. Kendati demikian, INAF wajib membayar kewajiban senilai total Rp36,98 miliar kepada dua pemohon. /indofarma.id

Bisnis.com, JAKARTA – Gugatan penundaan pembayaran kewajiban utang (PKPU) yang dihadapi BUMN farmasi PT Indofarma Tbk. (INAF) berakhir damai. Kendati demikian, INAF wajib membayar kewajiban senilai total Rp36,98 miliar kepada dua pemohon.

Dua pemohon PKPU yang juga mitra bisnis perseroan adalah PT Solarindo Energi Internasional dan PT Trimitra Wisesa Abadi. Perinciannya, INAF membayar kewajiban senilai Rp17,14 miliar kepada Solarindo dan Rp19,83 miliar kepada Trimitra.

Direktur Utama INAF Agus Heru Darjono, dalam surat kepada otoritas bursa, menyampaikan bahwa langkah damai yang diambil perseroan dengan para pihak pemohon tertuang dalam perjanjian damai pada tanggal 11 Juli 2023.

“Dalam perjanjian damai tersebut, disebutkan bahwa perseroan membayar sisa kewajiban pembayaran utang kepada para pemohon PKPU dengan besaran dan mekanisme yang disepakati,” ujarnya dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (5/10/2023).

Terkait dengan pembayaran kewajiban, Agus menyatakan nilai tersebut tidak memiliki dampak material terhadap kondisi keuangan perseroan, serta tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, serta going concern INAF.

Dalam perkembangan lain, saham INAF terpantau masuk ke dalam papan pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran menorehkan kinerja keuangan negatif pada semester I/2023.

Adapun papan pemantauan khusus dibuat oleh otoritas Bursa untuk meningkatkan perlindungan terhadap investor. Dengan demikian, investor dapat mengetahui kondisi likuiditas dan fundamental emiten, serta mampu mengambil keputusan investasi secara rasional.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, INAF membukukan kerugian yang lebih besar seiring dengan menurunnya pendapatan akibat melemahnya kinerja penjualan.

INAF mencatatkan penjualan bersih pada semester I/2023 sebesar Rp363,96 miliar. Jumlah ini mencerminkan penurunan sebesar 36,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Melemahnya kinerja penjualan tersebut terjadi di sejumlah segmen.

Di segmen produk ethical atau obat resep, misalnya, penjualan Indofarma turun menjadi Rp208,84 miliar per Juni 2023 dari sebelumnya bertengger di angka Rp265,54 miliar. Penjualan alat kesehatan juga turun menjadi Rp16,94 miliar.

Selain itu, penjualan produk fast moving consumer goods (FMCG) mencapai Rp84,76 miliar pada semester I/2023, lebih rendah dari Rp144,76 miliar per Juni 2022. Namun, penjualan vaksin naik menjadi Rp32,92 miliar dari posisi sebelumnya Rp251,88 juta.

Di sisi lain, Beban pokok penjualan INAF tercatat menurun dari posisi Rp502,55 miliar pada tahun lalu menjadi Rp350,36 miliar per akhir Juni 2023. Dengan demikian, laba bruto Indofarma anjlok menjadi Rp13,60 miliar dari sebelumnya Rp71,50 miliar.

Setelah dikurangi berbagai beban, Indofarma membukukan rugi yang diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp120,34 miliar pada semester I/2023. Jumlah tersebut membengkak dari capaian tahun sebelumnya, yang mencapai Rp90,71 miliar.

______

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper