Bisnis.com, JAKARTA – Emiten migas milik Keluarga Panigoro PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) baru saja melaporkan kinerja keuangan semester I/2023.
Analis menilai kinerja masih sesuai dengan harapan dan menaikkan target harga saham ke level Rp2.100 per saham serta merekomendasikan beli.
Riset Ciptadana Sekuritas menjelaskan kinerja keuangan semester I/2023 memang mengalami penurunan. Namun, ada harapan di paruh kedua berbalik meningkat karena MEDC akan menuai berkah kenaikan harga minyak dan produksi anak usahanya PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN).
“Analisis sensitivitas kami menunjukkan bahwa setiap kenaikan harga minyak sebesar 5 persen akan meningkatkan perkiraan pendapatan Medco sebesar 11 persen,” dikutip dari riset, Rabu (4/10/2023).
Lebih lanjut, perkiraan pendapatan yang lebih tinggi di paruh kedua karena harga minyak di kuartal III/2023 sebesar US$86 per barel atau lebih tinggi 15 persen dibandingkan sepanjang semester I/2023 yang tercatat sebesar US$75 per barel.
Sementara itu, MEDC melaporkan pada semester I/2023, produksi minyak dan gas mencapai 162 juta barel ekuivalen minyak per hari (mboepd), naik 6 persen dari semester I/2022. Capaian itu melampaui target 2023 sebesar 160 juta mboepd.
Baca Juga
Namun, harga rata-rata minyak dan gas masing-masing adalah US$75,2 per barel dan US$7,2/mmbtu, turun sebesar US$29,1 per barel dibandingkan dengan 2022 sebesar US$104,4 per barel.
Seperti yang diketahui Medco mencatatkan pendapatan sebesar US$1,11 miliar atau sekitar Rp16,65 triliun (kurs Rp14.925,37 per dolar AS) selama semester pertama tahun 2023. Raihan tersebut naik 0,68 persen dibandingkan dengan pendapatan sebesar US$1,10 miliar pada semester pertama tahun 2022.
Di sisi lain, beban pokok Medco meningkat menjadi US$646,17 juta pada Juni 2023 dari US$488,15 juta pada Juni 2022. Akibatnya, laba kotor turun menjadi US$470,03 juta dibandingkan dengan sebelumnya yang mencapai US$620,46 juta.
Medco mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$119,46 juta atau sekitar Rp1,78 triliun pada semester pertama tahun 2023.
Laba bersih Medco juga mengalami penurunan sebesar 60,58 persen dari US$303,05 juta pada semester pertama tahun 2022.
Selain berkah dari harga minyak, terdapat pula potensi kenaikan pendapatan dari produksi AMMN yang kembali berjalan lebih cepat dari perkiraan setelah hujan lebat baru-baru ini.
Selama laporan pendapatan semester I/2023, AMMN memberikan panduan produksi tembaga dan emas baru sebesar 337 juta pon dan 529 kilo ounce untuk tahun ini, yang berarti produksi tembaga dan emas naik sekitar masing-masing 52 persen dan 109 persen dibanding semester I/2022.
Ciptadana Sekuritas menilai aset minyak & gas MEDC menggunakan EV/EBITDA konservatif sebesar 2,5 kali. Hal ini meningkatkan TP menjadi Rp2.100 dari sebelumnya Rp1.350 di Mei. Dengan potensi kenaikan 35 persen pada TP, Ciptadana menegaskan kembali peringkat Beli di MEDC.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.