Bisnis.com, JAKARTA — Stabilitas inflasi dinilai dapat menjadi sentimen positif bagi saham-saham di sektor konsumer, baik cyclical maupun konsumer non-cyclical.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi pada September 2023 kembali melanjutkan tren penurunan menuju level 2,28 persen (year-on-year/YoY).
Tren penurunan inflasi, yang secara konsisten berlangsung sejak Maret 2023 ini, juga mencatatkan level terendahnya selama 19 bulan terakhir.
Pada penutupan perdagangan hari ini, indeks konsumer cyclical dan non-cyclical kompak mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 0,91 persen dan 0,16 persen.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan bahwa stabilitas inflasi dapat memberikan keuntungan bagi emiten yang bergerak di sektor konsumer.
“Stabilitas inflasi ini bisa memberikan benefit terhadap emiten yang bergerak di bidang konsumer, baik itu cyclical ataupun non-cyclical. Dua sektor ini juga masuk dalam kategori watchlist yang memang diamati oleh pelaku investor,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (2/10/2023).
Baca Juga
Selain stabilitas inflasi, Nafan menilai faktor lain seperti kuatnya konsumsi domestik hingga prospek cerah perekonomian dalam negeri juga mampu menjadi sentimen yang dapat mengungkit harga saham di sektor konsumer.
“Di sisi lain juga ada faktor Pemilihan Umum, juga yang tentunya membuat tingkat konsumsi domestik akan jauh lebih kuat lagi ke depannya,” tutur Nafan.
Untuk saham di sektor konsumer, dia merekomendasikan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) untuk dicermati investor.
Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey mengatakan bahwa penjualan Indomie akan bertumbuh di sisa tahun 2023. Salah satu faktor pengungkit pertumbuhan itu didorong oleh injeksi aliran dana pada masa kampanye.
“Kami memperkirakan penguatan penjualan perseroan masih akan berlanjut pada paruh kedua 2023, didorong proyeksi money flow injection masa kampanye politik jelang Pemilu, serta percepatan government spending dalam bidang sosial,” ujarnya.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.