Bisnis.com, JAKARTA — Emiten laboratorium klinis PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menargetkan pendapatan usaha tumbuh 4 persen-5 persen hingga akhir 2023, seiring dengan langkah perseroan untuk mengembangkan bisnis digital.
"Hingga akhir tahun 2023, harapan kami bisa di mid single digit sekitar 4 sampai 5 persen ya," ujar Direktur Keuangan Prodia Widyahusada Liana Kuswandi dalam agenda Prodia meet The Press, Rabu (27/9/2023).
Adapun, Liana mengungkapkan bahwa perseroan telah berhasil mencatat kinerja yang cukup baik pada semester I/2023. Pada enam bulan pertama tahun ini, pendapatan PRDA tercatat naik 2,5 persen atau sekitar Rp1,06 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,03 triliun.
Capaian itu menandakan bahwa PRDA telah berhasil merealisasikan hampir separuh dari pendapatan perseroan sepanjang 2022 yang mencapai Rp2,18 triliun.
Sebagaimana diketahui, PRDA melalui anak usaha PT Prodia Digital Indonesia (PRDI) resmi meluncurkan aplikasi kesehatan U by Prodia pada 7 Maret 2023. Peluncuran aplikasi kesehatan terbaru ini diharapkan dapat memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu emiten penyedia layanan kesehatan terbesar di tanah air.
Selain itu, peresmian aplikasi U by Prodia diharapkan dapat membantu emiten laboratorium klinis tersebut untuk memperluas pangsa pasar yang dimilikinya. Diharapkan, langkah ini dapat menjadi salah satu faktor yang bisa menggenjot pendapatan usaha PRDA sepanjang 2023.
Baca Juga
Adapun, hingga September 2023, apilkasi kesehatan baru ini telah diunduh oleh sebanyak 117.000 pengguna yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Beberapa fitur unggulan yang ada pada U by Prodia adalah health score yang berfungsi untuk mengecek profil kesehatan dan pemberian rekomendasi kesehatan, kemudian lab test, chat with doctor, home service, health shop, serta patient onboarding survey.
Sementara itu, mengulik laporan keuangan Prodia per 30 Juni 2023, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp148,7 miliar pada semester I/2023. Laba tersebut lebih rendah 6,89 persen daripada capaian pada semester I/2022 yang mencapai Rp159,79 miliar.
Penurunan laba tercatat ketika pendapatan perseroan per semester I/2023 naik. Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip pada Selasa (1/8/2023), pendapatan PRDA naik 2,5 persen menjadi Rp1,06 triliun, dibandingkan pendapatan pada semester I/2022 yang mencapai Rp1,03 triliun.
Peningkatan pendapatan perseroan ditopang oleh kenaikan volume pemeriksaan kesehatan, terutama setelah libur panjang Idulfitri 1444 H pada April 2023. Selain itu, kinerja semester I/2023 juga ditunjang oleh berbagai kegiatan pemasaran atau marketing dalam rangka HUT ke-50 Prodia.
Di sisi lain, layanan home service Prodia juga semakin positif dengan kontribusi sebesar 11 persen dari pendapatan. PRDA juga berhasil mencatat peningkatan kontribusi pendapatan dari permintaan pelayanan melalui digital channel yang tumbuh 43 persen sepanjang paruh pertama 2023.
Pendapatan perseroan dari referensi pihak ketiga seperti rumah sakit, klinik, hingga asuransi terpantau naik sebesar 16 persen secara year-on-year (yoy).