Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Summarecon (SMRA) Siap Obligasi Rp900 Miliar untuk Ekspansi Properti

Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) akan menerbitkan obligasi senilai Rp900 miliar untuk ekspansi properti.
Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P. Adhi didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, usai rapat umum pemegang saham tahunan. Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) akan menerbitkan obligasi senilai Rp900 miliar untuk ekspansi properti. /Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P. Adhi didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, usai rapat umum pemegang saham tahunan. Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) akan menerbitkan obligasi senilai Rp900 miliar untuk ekspansi properti. /Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) akan menerbitkan obligasi senilai Rp900 miliar, yang ditawarkan dalam dua seri yakni A dan B. Mayoritas dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi di sektor properti. 

Penerbitan obligasi tahap II tahun 2023 ini merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan IV dengan target penghimpunan dana sebesar Rp3 triliun. Sebelumnya, perseroan juga telah menerbitkan tahap I tahun 2022 dengan nilai Rp448,45 miliar. 

Untuk obligasi yang ditawarkan tahun ini, seri A memiliki nilai sebesar Rp468 miliar dengan bunga sebesar 7,35 persen per tahun dan jangka waktu selama tiga tahun. Pembayaran bakal dilakukan secara penuh 100 persen dari pokok obligasi pada saat jatuh tempo. 

Sementara itu, obligasi seri B memiliki nilai Rp432 miliar. Surat utang ini dibalut dengan bunga 8 persen per tahun dan jangka waktu selama lima tahun. Pembayaran obligasi tersebut juga dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. 

“Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 13 Januari 2023, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing seri obligasi adalah pada 13 Oktober 2026 untuk Obligasi Seri A dan 13 Oktober 2028 untuk Obligasi Seri B,” tulis manajemen SMRA dalam keterbukaan informasi, Senin (25/9/2023). 

Dana yang diperoleh dari penawaran obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan sekitar 85 persen untuk pengembangan usaha di bidang properti dan sekitar 15 persen sebagai modal kerja perseroan atau anak perusahaan anak untuk kegiatan operasional. 

Masa penawaran obligasi ini akan dilaksanakan pada 6-10 Oktober 2023, sementara tanggal penjatahan berlangsung pada 11 Oktober. Adapun pengembalian uang pesanan dan tanggal distribusi obligasi secara elektronik dijadwalkan pada 13 Oktober 2023. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia berlangsung tanggal 16 Oktober 2023.

Di sisi lain, Summarecon juga telah meraih penegasan pemeringkatan dari Pefindo terkait penerbitan obligasi ini, sesuai dengan surat No. RTG-121/PEF-DIR/IX/2023 tanggal 13 September 2023. Dalam surat tersebut, penawaran obligasi SMRA meraih peringkat idA+.

Sebagai informasi, Summarecon membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp433,88 miliar pada semester I/2023, naik 70,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menyitir laporan keuangan per 30 Juni 2023, peningkatan laba sejalan dengan capaian pendapatan bersih yang diakumulasikan SMRA sepanjang paruh pertama 2023, yakni Rp2,96 triliun. Angka ini meningkat 8,63 persen year-on-year (YoY).

Perolehan pendapatan itu ditopang oleh penjualan rumah kepada pihak ketiga yang mencapai Rp1,2 triliun atau melesat 47,94 persen secara tahunan. Segmen lain yang meningkat adalah penjualan kavling yang realisasi Rp179,91 miliar, naik 11,27 persen YoY.

Adapun penjualan bangunan komersial, apartemen, dan perkantoran turun pada semester I/2023. Bangunan komersial menurun 44,18 persen menjadi Rp278,17 miliar, apartemen turun 76,66 persen ke Rp54,43 miliar, dan perkantoran melemah 16,12 persen menjadi Rp11,62 miliar.

Sementara itu, Summarecon membukukan beban pokok penjualan dan beban langsung senilai Rp1,42 triliun atau naik 11,57 persen YoY. Alhasil, laba kotor yang diakumulasikan perseroan sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp1,54 triliun naik 6,05 persen YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper