Bisnis.com, JAKARTA - Lewat entitas anak PT Pamapersada Nusantara (PAMA), emiten tambang dan alat berat Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) tengah membidik puluhan ribu hektare (ha) lahan di Kabupaten Waropen, Provinsi Papua. Langkah ini terindikasi sebagai upaya untuk melakukan pelunasan karbon alias carbon offset, menjelang digulirkannya mekanisme perdagangan karbon oleh regulator.
Menurut Presiden Direktur United Tractors Frans Kesuma, terdapat kesempatan yang dirilis pemerintah untuk melakukan carbon stock. Dia menuturkan bahwa UNTR mendapatkan izin untuk menjaga hutan.
"Kami menjaga hutan dan dengan menjaga hutan, maka karbon yang dijaga bisa dimanfaatkan," kata Frans di Jakarta, dikutip Minggu (17/9/2023).
Frans kemudian mengamini bahwa tujuan awal UNTR untuk mengelola hutan tersebut bukanlah untuk menjualnya. Melainkan untuk tujuan carbon offset, sebab sebagian besar operasional UNTR memang menghasilkan emisi karbon yang tidak kecil.
"Dalam tahap pertama, kami belum bicara masalah dijual. Bukan untuk carbon trading [menjual sertifikat kredit], tapi untuk offset [mengkompensasi emisi perusahaan] karena kami menghasilkan karbon dioksida cukup masif," tuturnya.
Baca Juga : United Tractors (UNTR) Optimistis Finalisasi Akuisisi Stargate & NIC Selesai Bulan Depan |
---|
Secara keseluruhan, lanjutnya, UNTR menurunkan produksi karbon dengan cara melakukan offset. Menurutnya, UNTR akan menjaga hutan tersebut agar tidak terjadi degradasi.
"Bukan reforestasi, tapi tugas kami menjaga agar tidak ada penurunan stok. Ini untuk mencapai net zero," ucapnya.
Sebagai informasi, skema carbon offset hadir untuk menyeimbangkan jejak karbon. Secara sederhana, carbon offset adalah upaya mengurangi karbon di satu tempat untuk mengimbangi emisi karbon di satu tempat yang lain.
Sebelumnya, External Relation Depaptement Head Pamapersada Nusantara Gunawan Setiadi menjelaskan sebagai upaya mengimbangi emisi tersebut, PAMA telah mendirikan entitas usaha PT Wana Rimba Nusantra (WNR), yang berfokus pada pengelolaan wilayah hijau dan pelestarian hutan.
Serapan karbon dari wilayah hijau tersebut nantinya akan mendukung upaya carbon offset Grup UNTR.
"Jadi konsepnya kami akan melakukan konservasi terhadap hutan, sehingga baik tanaman maupun hewan-hewan disana akan terpelihara, sehingga karbonnya bisa kita save dan pada akhirnya bisa mengkompensasi emisi yang kita hasilkan," tuturnya.
Gunawan memperkirakan kebutuhan lahan yang diperlukan Grup UNTR tersebut mencapai ratusan ribu hektare. Sebagai tahap awal, PAMA melalui WNR baru mengajukan proses akuisisi lahan seluas 99.000 hektar yang berlokasi di Kabupaten Waropen, Provinsi Papua.
----
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.