Bisnis.com, JAKARTA — PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), emiten batu bara yang dikendalikan oleh Banpu Minerals, milik raja gula dan taipan Thailand Isara Vongkusolkit, dijadwalkan akan menyetor dividen interim US$199 juta atau Rp2.660 per saham kepada para pemegang sahamnya pada 22 September 2023.
Adapun, penentuan siapa yang berhak memperoleh dividen interim itu dijadwalkan pada hari ini, Rabu 13 September 2023.
Berdasarkan data RTI, per 31 Agustus 2023, komposisi pemegang saham ITMG, yaitu Banpu Minerals Private Limited sebanyak 736.071.000 lembar saham atau 65,14 persen, di susul Fredi Chandra sebanyak 1.368.480 saham (0,12 persen), Jusnan Ruslan sebesar 14.000 lembar (0,001 persen), dan masyarakat (nonwarkat/scripless) sebanyak 392.471.520 lembar saham (34,73 persen).
Adapun, Banpu adalah salah satu lini usaha di bidang batu bara milik konglomerat dan taipan Thailand Isara Vongkusolkit, yang dikenal sebagai produsen gula terbesar di Asia lewat Mitr Phol Sugar Corp. Banpu dikomandoi oleh saudara laki-laki Isara, yaitu Chanin.
Adapun, CEO Banpu adalah Somruedee Chaimonkol, yang juga sering dijuluki sebagai ratu batu bara Asia. Pada jajaran petinggi ITMG, Somruedee tercatat sebagai komisaris bersama-sama dengan Fredi Chandra. Adapun, Jusnan Ruslan tercatat sebagai Direktur.
Berdasarkan data Forbes, Isara Vongkusolkit, tercatat memiliki kekayaan sebesar US$1,95 miliar (per Juli 2023) dan menempatkannya sebagai orang terkaya ke-19 di Thailand, sedikit di bawah mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra yang bertengger di urutan ke-13 dengan kekayaan US$2,1 miliar.
Baca Juga
Apabila tidak ada perubahan kepemilikan hingga Rabu 13 September 2023, maka dividen senilai lebih dari Rp1,95 triliun bakal terbang ke kantong Isara dan bakal mengangkat posisinya mendekati Thaksin di urutan ke-14 atau menggeser posisi taipan Thailand lainnya, yaitu Wichai Thongtang dengan kekayaan US$2,01 miliar.
Sementara itu, Fredi Chandra, pemilik tambang batu bara PT Tepian Indah Sukses, yang diakusisi sahamnya oleh ITMG sejak 2019, bakal mengantongi dividen interim sebesar Rp3,64 miliar.
Laba Turun, ITMG Tetap Bagi Dividen Interim
Sementara itu, pembagian dividen emiten ITMG dilakukan di tengah penurunan kinerja perseroan. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih pada semester I/2023 melorot 33,39 persen, dari US$460,82 juta pada periode sama 2022 menjadi US$306,94 juta.
Adapun, raihan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bersih sebesar US$1,30 miliar pada paruh pertama 2023, turun 8,45% dibandingkan dengan periode sama 2022 sebesar US$1,42 miliar.
Sementara itu, beban pokok pendapatan pada sparuh pertama 2023 naik menjadi US$840,94 juta, dari sebelumnya US$ 672,38 juta.
Pembagian dividen tunai interim ITMG merujuk pada keputusan sirkular direksi tertanggal 31 Agustus 2023 yang disetujui dewan komisaris perseroan pada tanggal yang sama. Dividen ini mewakili 65 persen dari laba bersih ITMG yang dilaporkan sepanjang semester pertama 2023.
“Dividen tunai interim akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham atau recording date pada 13 September 2023," tulis manajemen ITMG, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/9/2023).
Berdasarkan penutupan perdagangan Selasa (12/9/2023), saham ITMG ditutup di level Rp28.100, turun 7,4 persen atau Rp2.275 dengan kapitalisasi Rp31.75 triliun. Sepanjang tahun berjalan, saham ITMG sudah memerah 27,99 persen.