Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Senin (11/9/2023), tetapi bergerak ke zona merah. Saham AMMN, BNII, BBCA, hingga BBRI ikut melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat pada posisi 6.924,78. IHSG sempat bergerak di rentang 6.910-6.935 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat, 193 saham menguat, 103 saham melemah, dan 252 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp10.225 triliun.
Saham PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) menjadi saham dengan penurunan terdalam hari ini, dengan anjlok hingga 11,97 persen ke level Rp250.
Saham berkapitalisasi pasar besar dibuka bervariasi, dengan saham AMMN menguat 5,36 persen ke level Rp5.300, BBRI turun 0,93 persen ke level Rp5.300, sementara saham BBCA melemah 0,55 persen ke level Rp9.075.
Begitu juga dengan dua saham bank lainnya, yakni BMRI yang turun 0,42 persen ke Rp5.875 dan saham BBNI turun 0,27 persen ke level Rp9.350.
Baca Juga
Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam risetnya menuturkan indeks-indeks Wall Street mencatatkan rebound terbatas di Jumat (8/9/2023). Meski demikian, Wall Street mencatatkan pelemahan mingguan di pekan lalu.
Sentimen negatif utama berasal dari antisipasi FOMC The Fed di 14 September 2023. Dalam FOMC tersebut The Fed diyakini mempertahankan suku bunga acuan di 5,5 persen.
"Akan tetapi, pasar memperkirakan kenaikan suku bunga acuan di FOMC berikutnya," tulis Phintraco Sekuritas, Senin (11/9/2023).
Phintraco Sekuritas melanjutkan tanpa arahan solid di akhir pekan, IHSG berpotensi melanjutkan pullback uji support area 6.880-6.900 di awal pekan. Hal ini terindikasi dari Stochastic RSI dan MFI yang cenderung menurun.
Selain itu, pelebaran negative slope pada MACD. Potensi rebound untuk kembali uji level psikologis 7.000 masih terbuka, terutama jika The Fed relatif lebih dovish dari kekhawatiran pasar.
Masih dari eksternal, Tiongkok dijadwalkan risil data inflasi yang diperkirakan naik ke 0,2 persen yoy di Agustus 2023 dari -0,3 perse yoy di Juli 2023 (9/9/2023). Kondisi ini membangun keyakinan pemulihan aktivitas ekonomi di Tiongkok di Agustus 2023.
Selain Tiongkok, AS juga akan merilis data inflasi bulan Agustus 2023 (13/9/2023). Menurut Phintraco Sekuritas pasar dapat memperhatikan sejumlah saham dengan peluang rebound lanjutan pada pekan ini seperti KEEN, MAPI, PGEO, MYOR, INTP, dan SMRA.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.