Bisnis.com, JAKARTA – Setoran dividen yang digelontorkan Menteri BUMN Erick Thohir resmi melampaui rekor dividen yang dibukukan menteri sebelumnya, Rini Soemarno.
Sebab, hingga Juli 2023, setoran dividen BUMN telah mencapai Rp60,23 triliun atau tumbuh 58,87 persen year-on-year (YoY) dan mencapai 122,68 persen dari target pemerintah.
Berdasarkan laporan APBN Kita, Kementerian keuangan mencatat setoran dividen mayoritas berasal dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan total senilai Rp40,84 triliun. Adapun sektor nonkeuangan berkontribusi sebesar Rp19,39 triliun.
Realisasi dividen BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir ini berhasil melewati rekor setoran dividen Rini Soemarno kala menjabat Menteri BUMN periode 2014-2019. Rini menorehkan dividen terbesarnya pada 2019 yakni mencapai Rp50,63 triliun.
Jika diakumulasikan selama lima tahun menjabat, Rini Soemarno menorehkan setoran dividen BUMN sebesar Rp214,37 triliun yang mengalir ke kas negara. Jumlah ini juga kalah dibandingkan proyeksi setoran dividen yang akan diakumulasikan Erick selama 2020-2024.
Erick Thohir kemungkinan besar mengakumulasikan setoran dividen dari perusahaan-perusahaan pelat merah sebesar Rp277,99 triliun selama kurun lima tahun, atau lebih besar Rp63,62 triliun dibandingkan total kumulatif dividen era Rini Soemarno.
Baca Juga
Hal ini dengan asumsi realisasi setoran dividen BUMN pada 2023 sesuai dengan outlook yakni Rp81,8 triliun, lalu mencapai target Rp80,8 triliun sebagaimana tertuang dalam RAPBN 2024.
Tahun` |
Dividen BUMN Era Rini Soemarno (dalam rupiah) |
Tahun` |
Dividen BUMN Era Erick Thohir (dalam rupiah) |
2015 |
37.643.720.744.478 |
2020 |
44.598.933.053.599 |
2016 |
37.133.172.874.077 |
2021 |
30.496.823.293.877 |
2017 |
43.904.217.111.673 |
2022 |
40.597.091.946.149 |
2018 |
45.060.521.375.969 |
*2023 |
81.500.000.000.000 |
2019 |
50.634.211.382.087 |
**2024 |
80.800.000.000.000 |
Total |
214.375.843.488.284 |
Total |
277.992.848.293.625 |
Sumber: Laporan BPK dan Kementerian Keuangan. *Outlook/**Target RAPBN 2024
Dalam RAPBN 2024, pemerintah menetapkan menetapkan target setoran dividen BUMN 2024 sebesar Rp80,8 triliun. Jumlah ini menurun 0,8 persen dibandingkan outlook 2023 yakni Rp81,5 triliun, tetapi lebih tinggi dibandingkan realisasi dividen 2022 yang mencapai Rp40,6 triliun.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga menyatakan bahwa di tengah target setoran dividen yang lebih tinggi dibandingkan 2022, emiten ataupun perusahaan pelat merah diharapkan mampu memberikan kontribusi secara optimal.
Oleh karena itu, Kementerian BUMN berharap emiten perusahaan pelat merah, seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mampu mengoptimalkan setoran dividen 2024.
“Ya masih standar dari perbankan, ada Telkom kemudian dari pertambangan [ANTM dan PTBA],” ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Selasa (29/8/2023).
Berdasarkan Nota II Keuangan beserta RAPBN 2024, pemerintah berencana mengambil sejumlah kebijakan untuk mencapai target setoran dividen BUMN pada tahun depan.
Pertama, mendorong transformasi BUMN melalui perbaikan tata kelola, penguatan fungsi manajemen risiko, dan pengawasan secara berkelanjutan.
Kedua, pengawasan efektivitas kinerja Penyertaan Modal Negara (PMN) terhadap kinerja usaha BUMN sebagai agen pembangunan.
Ketiga, mengevaluasi proses penetapan dividen dengan mempertimbangkan profitabilitas, likuiditas, kebutuhan pendanaan, dan persepsi investor. Keempat adalah penguatan early warning untuk mendorong kinerja BUMN yang lebih baik.