Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Masih Sulit Tinggalkan Level Rp15.200-an, Dolar AS Liar

Rupiah hari ini dibuka lesu, bersama mata uang Asia lainnya yang melemah terhadap dolar AS.
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke level Rp15.258 pada perdagangan hari ini, Selasa, (5/9/2023). Adapun, mayoritas mata uang kawasan Asia lainnya yang juga terpantau lesu pagi ini. 

Berdasarkan data Bloomberg dikutip Selasa, (5/9/2023) pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka melemah 0,12 persen atau 18 poin ke level Rp15.258 per dolar AS, setelah ditutup menguat tipis pada perdagangan kemarin. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau terkoreksi 0,04 persen ke posisi 104,19 pada pagi ini.  

Beberapa mata uang Asia lainnya yang melemah terhadap dolar AS yakni yuan China turun 0,21 persen dolar Singapura melemah 0,14 persen, dolar Hongkong terkoreksi 0,06 persen, dolar Taiwan melemah 0,04 persen.

Kemudian, ringgit Malaysia turun 0,05 persen, won Korea terkoreksi 0,35 persen, dan baht Thailand melemah 0,34 persen, rupee India turun 0,04 persen, dan peso Filipina melemah 0,26 persen.

Hal tersebut menandakan bahwa pada pagi ini, belum ada satu pun mata uang di kawasan Asia yang menguat terhadap dolar AS.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah hari ini akan cenderung fluktuatif namun berpotensi ditutup melemah di rentang Rp15.220 hingga Rp15.280 per dolar AS. 

“Para pelaku pasar memprediksi bahwa The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan moneternya pada akhir bulan ini, sehingga membebani dolar AS,” kata dia dalam risetnya, dikutip Selasa (5/9/2023). 

Kendati demikian, hal ini juga menambah kesan bahwa perekonomian AS sedang mendingin tanpa melambat secara tajam, sehingga memperkuat harapan bahwa perekonomian akan memasuki kondisi soft landing, sebuah pandangan yang dapat mendukung greenback dalam jangka panjang seperti halnya perekonomian di Eropa, serta Asia.

"Data yang dirilis minggu ini sepertinya tidak akan mengubah pandangan pasar secara substansial, namun para pelaku pasar juga akan mendapat kesempatan untuk mendengar pendapat dari beberapa pembicara The Fed," ujar Ibrahim. 

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diprediksi melemah, di tengah upaya China menstabilkan perekonomiannya.

Data dari China terbaru kemungkinan menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di Negeri Tirai Bambu ini masih rapuh. PMI jasa Caixin untuk bulan Agustus akan dirilis pada Selasa (5/9/2023) dan diperkirakan menunjukkan ekspansi di sektor jasa sedikit melambat pada bulan lalu.

Sementara itu, data perdagangan pada Kamis, (7/9/2023) diperkirakan menunjukkan bahwa ekspor dan impor China mengalami kontraksi lagi pada bulan Agustus dibandingkan tahun sebelumnya. 

Adapun dari sentimen dalam negeri, Bank Indonesia (BI) optimistis laju inflasi Indonesia diperkirakan akan terus menurun dan mencapai tingkat 3 persen pada akhir 2023. Sedangkan tingkat inflasi pada 2024 ditargetkan akan terjaga tetap rendah, yaitu berada dikisaran 2,5 hingga 3,5 persen. 

Pasalnya, tingkat inflasi yang rendah merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Untuk itu, menurutnya BI akan terus memperkuat bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama dengan koordinasi yang erat dengan pemerintah. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper