Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Catat Modal Asing Keluar Rp20,10 Triliun hingga Agustus 2023

Investor asing atau non residen mencatatkan outflow sebesar Rp20,10 triliun secara month-to-date.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi memberikan paparan dalam Konferensi Pers RDK Bulanan Selasa, (5/9/2023). - YouTube OJK
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi memberikan paparan dalam Konferensi Pers RDK Bulanan Selasa, (5/9/2023). - YouTube OJK

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat modal investor asing yang keluar (capital outflow) dari pasar modal Indonesia mencapai Rp20,10 triliun hingga Agustus 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan pasar saham Indonesia hingga 31 Agustus 2023 tetap resilien dengan menguat 0,32 persen month-to-date (mtd) ke level 6.953,26. Penguatan IHSG terbesar ditopang oleh sektor barang baku dan infrastruktur.

"Investor asing atau non residen mencatatkan outflow sebesar Rp20,10 triliun mtd, faktor utamanya akibat transaksi crossing," ujar Inarno dalam hasil RDK OJK bulanan, Selasa, (5/9/2023).

Secara year-to-date (ytd), IHSG tercatat menguat sebesar 1,50 persen dengan non-residen membukukan net sell sebesar Rp1,18 triliun. Sedangkan pada Juli 2023, net buy asing sebesar Rp18,92 triliun ytd. 

Sedangkan dari sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham pada Agustus 2023 mencapai Rp11,20 triliun mtd dan Rp10,38 triliun ytd.

Sementara itu untuk pasar obligasi, indeks pasar obligasi atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 0,09 persen mtd dan 7,17 persen secara ytd ke level 369,52. Pasar obligasi korporasi mencatat aliran dana keluar investor asing sebesar Rp211,93 miliar ytd, dan secara ytd tercatat outflow Rp561,98 miliar.

Sejalan dengan pergerakan ekonomi global, pasar Surat Berharga Negara (SBN) membukukan outflow investor asing sebesar Rp8,89 triliun mtd, sehingga mendorong kenaikan yield SBN rata-rata sebesar 11,88 bps mtd di seluruh tenor. 

"Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 41,92 bps di seluruh tenor dengan non-residen mencatatkan net buy sebesar Rp84,11 triliun ytd," katanya.

Selanjutnya di industri reksa dana, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana per 31 Agustus 2023 tercatat sebesar Rp513,24 triliun atau turun 0,66 persen mtd dengan investor reksa dana membukukan net subscription sebesar Rp6,79 triliun (mtd). Secara ytd, NAB meningkat 1,66 persen dan masih tercatat net subscription sebesar Rp8,58 triliun.

Lebih lanjut Inarno mengatakan minat penghimpunan dana di pasar modal terus melanjutkan kenaikan, menjadi sebesar Rp172,38 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 60 emiten. Di pipeline OJK, masih terdapat 94 rencana penawaran umum dengan perkiraan nilai sebesar Rp43,43 triliun dan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 59 perusahaan.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, hingga 31 Agustus 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 439 penerbit, 159.408 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp951,20 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper