Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan dana hasil rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tercatat sebesar Rp37,3 triliun sepanjang 2023.
Berdasarkan data pipeline BEI, terdapat 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp37,3 triliun per 1 September 2023.
Sementara itu, ada sebanyak 24 emiten yang masih antre untuk melakukan rights issue. Artinya, dengan antrean tersebut, aksi korporasi rights issue pada 2023 berpotensi mencapai 50 emiten jika 24 perusahaan tersebut menggelar rights issue tahun ini.
Baca Juga : BEI: 26 Perusahaan Antre IPO, 7 Kategori Jumbo |
---|
Secara rinci berdasarkan sektornya, perusahaan dari sektor consumer cyclicals mendominasi dengan total 8 perusahaan. Kemudian diikuti oleh emiten sektor finansial sebanyak 5 perusahaan yang antre untuk rights issue.
Selanjutnya, perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals dan energi masing-masing sebanyak 4 perusahaan. Sementara, sektor basic materials, infrastruktur, serta transportasi dan logistik masing-masing 1 perusahaan.
Tak hanya itu, dari pipeline obligasi sejauh ini BEI mencatat penerbitan 75 emisi dari 50 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp86,1 triliun. Hingga Jumat, (1/9/2023), terdapat 14 emisi dari 9 penerbit EBUS.
Untuk pipeline IPO, terdapat 26 perusahaan yang masih antre untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) per 1 September 2023.
Sebanyak 7 calon emiten IPO di antaranya yang memiliki aset jumbo di atas Rp250 miliar. Kemudian, ada 4 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp50 miliar.
Kemudian, BEI mencatat masih ada 15 perusahaan lainnya memiliki aset skala menengah di antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar yang masih antre untuk IPO.
Adapun, hingga Jumat, (1/9/2023), telah tercatat 64 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana IPO yang dihimpun Rp49,2 triliun.