Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kendaraan listrik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) mengungkapkan berbagai strategi untuk mengerek penjualan bus produksinya yang relatif lebih ramah lingkungan di tengah isu polusi udara yang semakin mengkhawatirkan di wilayah Jabodetabek.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan adopsi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dapat mengurangi polusi secara signifikan. Misalnya, pada pertengahan tahun ini, pihaknya mengklaim penggunaan 30 bus listrik VKTR telah mengurangi emisi sebanyak 5 juta ton.
"Semoga dengan maraknya isu polusi udara yang berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat, setiap pemangku kepentingan digerakkan hatinya untuk melihat dampak signifikan yang dapat tercapai melalui penggunaan bus listrik terhadap pengurangan polutan di Indonesia," ujarnya kepada Bisnis, Senin, (28/8/2023).
Adapun, strategi VKTR untuk mengerek penjualan yaitu fokus dan memproritaskan kendaraan listrik komersial dan melakukan pendekatan ke berbagai perusahaan swasta, BUMN, dan BUMD.
"Pada awal Agustus 2023, VKTR telah memproduksi bus listrik secara completely knock down (CKD), serta truk listrik VKTR juga telah sampai di Indonesia pada pertengahan bulan ini," katanya.
Dengan tambahan 22 unit bus listrik baru, maka sejauh ini VKTR telah memasok sebanyak 52 bus listrik kepada PT TransJakarta yang juga sudah beroperasi. Armada bus listrik TransJakarta VKTR tersebut diimpor secara utuh (completely built up/CBU) dari prinsipal BYD asal China.
Baca Juga
Meski demikian, VKTR juga memiliki fasilitas perakitan bus dan truk listrik di Magelang, Jawa Tengah melalui perusahaan patungannya dengan PT Tri Sakti. Entitas Grup Bakrie itu juga menggandeng manufaktur asal China, Suzhou Synland Technology Co Ltd. (Synland) untuk membangun pabrik konversi bus dan truk listrik.
"VKTR kini juga tengah membangun pabrik di Magelang dan Pandaan menggunakan dana yang telah dipercaya oleh masyarakat ke VKTR guna mendukung percepatan industri elektrifikasi di Indonesia, serta secara bertahap meningkatkan TKDN hingga 80 persen," ujarnya.
VKTR telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai entitas, termasuk BYD, TransJakarta, Mayasari, Trisakti, dan INKA. Dengan begitu, VKTR berharap dapat menjadi pionir dalam industri bus listrik di Indonesia.
Ditinjau dari sisi kinerja, VKTR membukukan penjualan neto Rp642,19 miliar pada semester I/2023, naik 14,50 persen year on year (yoy) dari Rp560,83 miliar pada semester I/2022.
Penjualan VKTR per Juni 2023 berasal dari perdagangan komponen suku cadang dan besi bekas Rp551,94 miliar, penjualan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai Rp99 miliar, yang kemudian dikurangi retur dan diskon penjualan Rp8,74 miliar.
Alhasil, VKTR mencatatkan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp43,22 miliar pada semester I/2023. Laba bersih VKTR naik 5,16 persen yoy dari sebelumnya Rp41,10 miliar.