Bisnis.com, JAKARTA — Saham Indomie ICBP digadang-gadang masih memiliki ruang kenaikan harga dari posisi saat ini.
Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) parkir di level Rp11.425 pada akhir perdagangan Jumat (25/8/2023). Posisi itu mencerminkan kenaikan 14,25 persen year-to-date (ytd) 2023.
Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rut Yesika Simak masih mempertahankan pandangkan overweight untuk sektor saham consumer. Adapun, saham ICBP menjadi salah top picks seiring dengan kuatnya permintaan mi dan kestabilan harga gandum.
“Kami mengulang rekomendasi trading buy untuk saham ICBP,” ujarnya dalam riset yang dikutip, Minggu (27/8/2023).
Adapun, Mirae memiliki target harga saham ICBP di level Rp13.000.
Sebelumnya, emiten konsumer Grup Salim itu melaporkan realisasi laba bersih yang melesat 196,61 persen sepanjang semester I/2023, meskipun penjualan hanya tumbuh 5,78 persen. Kenaikan ini dipicu oleh melesatnya laba neto atas selisih nilai tukar.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2023, ICBP mengakumulasi pendapatan bersih sebesar Rp34,47 triliun atau naik 5,78 persen dibandingkan dengan Januari—Juni 2022 sebesar Rp32,59 triliun.
Produk mi instan yang berkontribusi 71,5 persen terhadap total pendapatan menyumbang Rp24,76 triliun sepanjang semester I/2023. Capaian itu tumbuh daripada semester I/2022 sebesar Rp22,76 triliun. Kontribusi mi instan disusul oleh produk susu (dairy) yang menyumbang Rp4,75 triliun dan makanan ringan Rp2,01 triliun.
Di tengah kenaikan penjualan, produsen Indomie tersebut justru membukukan penurunan beban pokok penjualan sebesar 1,09 persen secara year on year (YoY). Akibatnya, laba kotor melesat 20,46 persen YoY menjadi Rp12,53 triliun.
Namun, lesatan bottom line ICBP berasal dari pos lain. Perusahaan melaporkan adanya penghasilan keuangan yang bersumber dari laba neto atas selisih nilai tukar mata uang asinh dari aktivitas investasi sebesar Rp1,96 triliun. Akibatnya, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp5,72 triliun atau naik 196,61 persen daripada semester I/2022 sebesar Rp1,93 triliun.
Sejalan dengan anak usahanya, induk ICBP PT Indofood Sukses Makmur juga melaporkan kenaikan laba bersih tinggi. Per Juni 2023, bottom line INDF bertengger di Rp5,56 triliun atau naik 91,89 persen. INDF melaporkan adanya penghasilan keuangan sebesar Rp2,57 triliun yang Rp2,14 triliun di antaranya bersumber dari laba neto atas selisih kurs.
Sementara itu, penjualan bersih INDF yang diakumulasi selama Januari—Juni 2023 berjumlah Rp52,78 triliun atau naik 6,25 persen dibandingkan dengan semester I/2022 sejumlah Rp52,78 triliun.
Terlepas dari kinerja positif ini, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim dalam keterangan resminya mengatakan Bahwa ICBP akan tetap berhati-hati dan waspada menghadapi sisa 2023. Dia mengatakan kondisi perekonomian masih diwarnai oleh ketidakpastian.
“Kami berbesar hati atas kinerja keuangan yang dicapai dalam paruh pertama tahun 2023. Ke depannya, kami akan tetap waspada, dan terus melakukan evaluasi dan menyesuaikan strategi serta langkah-langkah kami dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan kondisi pasar guna memberikan kinerja yang berkelanjutan dengan mempertahankan posisi keuangan yang sehat,” jelasnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.