Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa emiten di sektor basic materials atau barang baku punya prospek positif. Salah satunya adalah PT Amman Mineral Internsional Tbk. (AMMN) yang baru melantai di Pasar Modal pada 7 Juli 2023.
Meski terbilang baru, AMMN sudah masuk Top 10 Market Caps atau kapitalisasi besar pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan, AMMN digadang menjadi IPO terbesar tahun ini. Nilai penawaran umum sahamnya mencapai Rp10,73 triliun.
Sebagai informasi, sektor basic materials atau barang baku merupakan sektor dengan perusahaan yang menjual bahan baku untuk industri lain. Contohnya, material konstruksi dan barang kimia.
Sampai hari ini, Jumat (25/8/2023) tercatat ada 103 saham di sektor basic materials yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di antara 103 saham tersebut, terdapat beberapa emiten yang memiliki jumlah saham yang besar. Di antaranya adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT).
BRMS, tercatat di BEI tanggal 09 Desember 2010, memiliki jumlah saham yang mencapai 141,78 miliar saham. Selanjutnya, ada MBMA yang memiliki jumlah saham sebesar 107,99 miliar saham. MBMA telah tercatat di BEI sejak 18 April 2023. Di posisi ketiga, ada BRPT yang telah tercatat di BEI pada 1 Oktober 1993, kini jumlah sahamnya sebesar 93,74 miliar saham. (Daffa Naufal Ramadhan)
Berikut daftar 36 saham di sektor transportasi dan logistik beserta jumlah sahamnya:
1. PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk. (SMKL) (3,41 miliar saham)
Baca Juga
2. PT Lionmesh Prima Tbk. (LMSH) (96 juta saham)
3. PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) (2,52 miliar saham)
4. PT Ancora Indonesia Resources Tbk. (OKAS) (2,37 miliar saham)
5. PT Polychem Indonesia Tbk. (ADMG) (3,88 miliar saham)
6. PT Samator Indo Gas Tbk. (AGII) (3,06 miliar saham)
7. PT Argha Karya Prima Industry Tbk. (AKPI) (612,24 juta saham)
8. PT Alkindo Naratama Tbk. ( (ALDO) (1,31 miliar saham)
9. PT Alakasa Industrindo Tbk. (ALKA) (507,66 juta saham)
10. PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. (ALMI) (3,81 miliar saham)
11. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) (24,03 miliar saham)
12. PT Asiaplast Industries Tbk. (APLI) (1,36 miliar saham)
13. PT Saranacentral Bajatama Tbk. (BAJA) (1,80 miliar saham)
14. PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. (BMSR) (1,15 miliar saham)
15. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) (141,78 miliar saham)
16. PT Berlina Tbk. (BRNA) (979,11 juta saham)
17. PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) (93,74 miliar saham)
18. PT Betonjaya Manunggal Tbk. (BTON) (720 juta saham)
19. PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) (3,96 miliar saham)
20. PT Colorpak Indonesia Tbk. (CLPI) (306,33 juta saham)
21. PT Citra Tubindo Tbk. (CTBN) (800,37 juta saham)
22. PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) (5,63 miliar saham)
23. PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk. (DPNS) (331,12 juta saham)
24. PT Ekadharma International Tbk. (EKAD) (3,49 miliar saham)
25. PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) (17,22 miliar saham)
26. PT Eterindo Wahanatama Tbk. (ETWA) (4,66 miliar saham)
27. PT Fajar Surya Wisesa Tbk. (FASW) (2,47 miliar saham)
28. PT Lotte Chemical Titan Tbk. (FPNI) (5,56 miliar saham)
29. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (GDST) (9,24 miliar saham)
30. PT Champion Pacific Indonesia Tbk. (IGAR) (972,20 juta saham)
31. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) (5,47 miliar saham)
32. PT Toba Pulp Lestari Tbk. (INRU) (1,38 miliar saham)
33. PT Inter Delta Tbk. (INTD) (591,82 juta saham)
34. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) (3,68 miliar saham)
35. PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. (IPOL) (6,44 miliar saham)
36. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) (7,18 miliar saham)
37. PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. (JKSW) (150 juta saham)
38. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. (KBRI) (8,68 miliar saham)
39. PT Kedawung Setia Industrial Tbk. (KDSI) (405 juta saham)
40. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) (19,34 miliar saham)
41. PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) (1,56 miliar saham)
42. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) (24,11 miliar saham)
43. PT Pelangi Indah Canindo Tbk. (PICO) (568,37 juta saham)
44. PT Siwani Makmur Tbk. (SIMA) (442,58 juta saham)
45. PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) (9,93 miliar saham)
46. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) (9,01 miliar saham)
47. PT Suparma Tbk. (SPMA) (3,15 miliar saham)
48. PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (SQMI) (15,53 miliar saham)
49. PT Indo Acidatama Tbk. (SRSN) (6,02 miliar saham)
50. PT Tunas Alfin Tbk. (TALF) (1,35 miliar saham)
51. PT Tirta Mahakam Resources Tbk. (TIRT) (1,01 miliar saham)
52. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) (3,11 miliar saham)
53. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) (86,51 miliar saham)
54. PT Trias Sentosa Tbk. (TRST) (2,80 miliar saham)
55. PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) (8,71 miliar saham)
56. PT Yanaprima Hastapersada Tbk. (YPAS) (668 juta saham)
57. PT Indo Komoditi Korpora Tbk. (INCF) (1,43 miliar saham)
58. PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) (54,55 miliar saham)
59. PT Kirana Megatara Tbk. (KMTR) (8,21 miliar saham)
60. PT Emdeki Utama Tbk. (MDKI) (2,53 miliar saham)
61. PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) (25,25 miliar saham)
62. PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) (1,87 miliar saham)
63. PT Tridomain Performance Materials Tbk. (TDPM) (10,48 miliar saham)
64. PT Sriwahana Adityakarta Tbk. (SWAT) (3,01 miliar saham)
65. PT Madusari Murni Indah Tbk. (MOLI) (2l,72 miliar saham)
66. PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU) (3,22 miliar saham)
67. PT Darmi Bersaudara Tbk. (KAYU) (665 juta saham)
68. PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) (12,11 miliar saham)
69. PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk. (OPMS) (1 miliar saham)
70. PT Sinergi Inti Plastindo Tbk. (ESIP) (1,10 miliar saham)
71. PT Ifishdeco Tbk. (IFSH) (2,12 miliar saham)
72. PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk. (IFII) (9,41 miliar saham)
73. PT Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS) (853,42 juta saham)
74. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. (SAMF) (5,12 miliar saham)
75. PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk. (EPAC) (3,30 miliar saham)
76. PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) (45 miliar saham)
77. PT Nusa Palapa Gemilang Tbk. (NPGF) (3,24 miliar saham)
78. PT PAM Mineral Tbk. (NICL) (10,63 miliar saham)
79. PT OBM Drilchem Tbk. (OBMD) (805,99 juta saham)
80. PT Avia Avian Tbk. (AVIA) (61,95 miliar saham)
81. PT Chemstar Indonesia Tbk. (CHEM) (1,70 miliar saham)
82. PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk. (KKES) (1,50 miliar saham)
83. PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP) (2,50 miliar saham)
84. PT Wijaya Cahaya Timber Tbk. (FWCT) (1,87 miliar saham)
85. PT Solusi Kemasan Digital Tbk. (PACK) (1,53 miliar saham)
86. PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) (63,09 miliar saham)
87. PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) (107,99 miliar saham)
88. PT Amman Mineral Internasional Tb (AMMN) (71,91 miliar saham)
89. PT Trinitan Metals and Minerals Tbk. (PURE) (1,37 miliar saham)
90. PT Pinago Utama Tbk. (PNGO) (781,25 juta saham)
91. PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) (26,46 miliar saham)
92. PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) (929,92 juta saham)
93. PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) (17,12 miliar saham)
94. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) (6,75 miliar saham)
95. PT SLJ Global Tbk. (SULI) (4,07 miliar saham)
96. PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) (367.34 juta saham)
97. PT Timah Tbk. (TINS) (7,44 miliar saham)
98. PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC) (383,33 juta saham)
99. PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) (24,83 miliar saham)
100. PT Indal Aluminium Industry Tbk. (INAI) (633,60 juta saham)
101. PT Intanwijaya Internasional Tbk. (INCI) (207,65 juta saham)
102. PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) (9,93 miliar saham)
103. PT Paperocks Indonesia Tbk. (PPRI) (1,07 miliar saham)