Bisnis.com, JAKARTA – Belanja modal atau capital expenditure (capex) emiten properti pengelola superblok Gandaria City, yakni PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) pada semester I/2023 melesat hingga 167,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan perusahaan, PWON telah menggelontorkan capex senilai Rp765 miliar sepanjang enam bulan pertama 2023. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan dengan belanja modal semester I/2022 yang mencapai Rp286 miliar.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan PWON Minarto Basuki menyampaikan belanja modal tersebut dikucurkan untuk membiayai sejumlah pembangunan, di antaranya, Pakuwon Mall Bekasi, Pakuwon City Mall, renovasi Pakuwon Mall Jogja dan Solo baru.
“[Capex] Rp765 miliar termasuk akuisisi hotel Four Points by Sheraton Bali, Kuta sebesar Rp165 miliar,” imbuh Minarto kepada Bisnis, Rabu (23/8/2023).
Dia menambahkan bahwa faktor lain yang mendorong peningkatan capex pada paruh pertama tahun ini adalah dua proyek ekspansi yang kini tengah berjalan, yakni Pakuwon Mal Bekasi dan Pakuwon City Mal di Surabaya.
Menurutnya, progres pembangunan Pakuwon Mal Bekasi sudah mencapai tahapan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu, begitu pula dengan Pakuwon City Mal Surabaya. Untuk itu, PWON memerlukan kucuran capex lebih besar dari semester I/2022.
Baca Juga
Sampai dengan semester I/2023, emiten properti milik Alexander Tedja ini meraup laba bersih sebesar Rp1,24 triliun. Perolehan tersebut mencerminkan pertumbuhan 49,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan laba itu diikuti dengan raihan pendapatan bersih yang mencapai Rp2,89 triliun per semester I/2023. Jumlah tersebut naik 5,3 persen year-on-year (YoY) atau dari posisi Rp2,75 triliun pada semester pertama tahun lalu.
Pendapatan bersih PWON disumbangkan oleh recurring revenue atau pendapatan berulang sebesar Rp2,2 triliun, naik 24 persen dibandingkan semester I/2022. Sementara itu, development revenue tergerus 29,1 persen secara tahunan menjadi Rp688 miliar.
Secara rinci, pendapatan berulang terdiri atas pendapatan retail mal yang tumbuh 22 persen YoY menjadi Rp1,53 triliun, pendapatan office leasing sebesar Rp155 miliar atau naik 4 persen secara tahunan, dan hospitality tumbuh 38 persen YoY menuju Rp522 miliar.
Berdasarkan pendapatan per segmen, retail leasing mendominasi dengan kontribusi sebesar 53 persen, hotel dan layanan apartemen 18 persen, office leasing sebesar 5 persen, kondominium mencapai 7 persen, penjualan rumah tapak 14 persen, dan perkantoran 3 persen.
Sementara itu, beban pokok pendapatan turun 4,1 persen YoY menjadi Rp1,27 triliun sehingga laba bruto mencapai Rp1,68 triliun atau menanjak 14,1 persen secara tahunan. Adapun EBITDA perseroan turut meningkat 12,1 persen YoY menjadi Rp1,62 triliun.
Di sisi lain, kinerja prapenjualan atau marketing sales PWON pada semester I/2023 terpantau lesu. Sepanjang periode ini, realisasi prapenjualan mencapai Rp600 miliar atau turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp800 miliar.
Adapun komposisi prapenjualan PWON sepanjang enam bulan pertama tahun ini dikontribusikan oleh rumah tapak sebesar 43 persen, serta kondominium dan perkantoran masing-masing mencapai 54 persen dan 3 persen.