Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Dharma Polimetal (DRMA) Tertekan Aksi Jual Komisaris, Prospek Masih Menarik?

Saham Dharma Polimetal tertekan sepekan terakhir seiring dengan adanya aksi jual oleh komisaris . Meski begitu, analis tetap merekomendasikan buy untuk DRMA.
Fasilitas produksi di salah satu pabrik produksi komponen otomotif emiten milik TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA). - Dok. Dharma Polimetal
Fasilitas produksi di salah satu pabrik produksi komponen otomotif emiten milik TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA). - Dok. Dharma Polimetal

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja saham emiten komponen otomotif Grup Triputra, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) tertekan sepekan terakhir setelah sempat menyentuh level tertinggi. Pada saat bersamaan, Presiden Komisaris DRMA, Hadi Kasim terpantau melepas kepemilikan sahamnya dalam porsi besar.

Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) secara kumulatif, Hadi Kasim terpantau melepas total 11,5 juta saham DRMA miliknya dengan tujuan divestasi.

Secara terperinci, pada 3 Agustus 2023, Hadi Kasim menjual 1 juta saham DRMA di harga Rp1.515 per saham. Alhasil, Hadi meraup cuan Rp1,51 miliar dari penjualan saham tersebut. Porsi kepemilikan Hadi Kasim pun berkurang dari 4,24 persen menjadi 4,22 persen.

Selanjutnya, Hadi Kasim kembali menjual sebanyak 7 juta saham DRMA dengan harga transaksi Rp1.582 per saham pada 7 Agustus 2023. Dari transaksi tersebut, dia meraup Rp11,07 miliar dan presentase kepemilikan sahamnya berkurang menjadi 4,07 persen.

Sehari setelahnya, atau pada 8 Agustus 2023, Hadi kembali melepas 3 juta saham DRMA miliknya di harga Rp1.650 per saham. Sehingga, Hadi memperoleh Rp4,95 miliar dari transaksi tersebut, dan porsi kepemilikan saham Hadi berkurang lagi menjadi 4 persen.

Terakhir, pada 10 Agustus 2023, Hadi menjual 500.000 saham DRMA di harga Rp1.758 per saham. Alhasil, dia meraup cuan Rp879 juta dari transaksi tersebut, dan porsi kepemilikan saham DRMA milik Hadi tersisa 3,99 persen atau 187.962.800 saham.

Di lain sisi, menilik data Investing, saham DRMA terus mengalami penurunan setelah sepanjang 2023 bergerak uptrend mencapai level tertinggi di harga Rp1.815 per saham pada 10 Agustus 2023.

Pada Senin, (14/8/2023), saham DRMA ditutup di zona merah dengan terkoreksi 2,29 persen ke level Rp1.700 per saham. Sehari kemudian, saham DRMA kembali turun 0,29 persen ke posisi Rp1.695 per saham.

Selanjutnya pada Rabu, (16/8/2023), saham DRMA kembali melanjutkan koreksinya dengan melemah 1,47 persen ke posisi Rp1.670. Kemudian, pada penutupan perdagangan Jumat, (18/8/2023), saham DRMA melemah 1,80 persen ke posisi Rp1.640 per saham.

Adapun, pada sesi I perdagangan Senin, (21/8/2023), saham DRMA melemah 4,57 persen ke level Rp1.565 per saham.

Kendati demikian, Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia mengatakan, saham DRMA diwarnai beberapa katalis positif yang mendorong kinerja perseroan. Salah satunya, DRMA berhasil melakukan akuisisi PT Trimitra Chitrahasta dan memulai pasokan komponen member suspensi untuk Toyota yang telah dimulai pada akhir semester I/2023.

Selain itu, DRMA gencar melakukan inovasi dalam memproduksi komponen berbagai kendaraan listrik, meliputi battery pack, charging station, dan komponen lainnya. Komponen tersebut diproduksi untuk sepeda motor listrik hingga bus listrik.

"Kami mempertahankan rekomendasi buy DRMA sebagai top pick kami dengan target price [TP] Rp1,900," ujar Pebe dalam riset dikutip Senin, (21/8/2023).

Pebe juga mengatakan, katalis positif untuk DRMA didorong penjualan otomotif nasional yang meningkat seiring adanya peluncuran berbagai kendaraan roda dua dan roda empat pada pameran GIIAS 2023.

______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper