Bisnis.com, JAKARTA — PT Cipta Selera Murni Tbk. (CSMI) berencana untuk membuka restoran baru pada akhir 2023 setelah mengakhiri kerja sama waralaba dengan pemilik lisensi Texas Chicken Cajun Global LLC sejak Maret 2023. CSMI juga berencana untuk memperbaiki kinerja dan memenuhi kewajiban yang tertunda seperti pembayaran denda kepada Bursa Efek Indonesia.
Direktur Cipta Selera Murni Radino Miharjo dalam keterbukaan informasi memaparkan sejumlah strategi yang disusun manajemen untuk memperbaiki kinerja. Sebagaimana diketahui, CSMI mengalami penurunan pendapatan dan membukukan rugi sejak 2020 imbas dari operasional yang terganggu pandemi Covid-19.
Setelah merampungkan pemutusan kerja sama dengan Cajun dan menutup seluruh operasional restoran Texas Chicken pada kuartal I/2023, manajemen akan memutuskan apakah akan meneruskan usaha ayam goreng dengan aset yang dimiliki pada kuartal II/2023.
Berkaitan dengan hal ini, Radino menjelaskan bahwa manajemen CSMI telah mendiskusikan dengan pemegang saham terkait rencana penggunaan aset-aset yang dimiliki dan berharap dapat memulai usaha baru dalam tahun ini.
“Perseroan akan menyampaikan kepada Otoritas jika usaha baru sudah dijalankan,” tulis Radino dalam keterangannya, dikutip Kamis (17/8/2023).
Kemudian pada kuartal III/2023, CSMI menyatakan komitmennya untuk membayar annual listing fee 2022 dan 2023 beserta dendanya kepada otoritas bursa. Manajemen juga akan mempersiapkan pembukaan beberapa gerai.
Baca Juga
“Perseroan akan berusaha untuk membayar annual listing fee dan membuka bisnis baru. Kemudian di kuartal IV/2023 membuka beberapa gerai restoran baru di beberapa kota,” lanjutnya.
Radino tidak memungkiri bahwa CSMI saat menghadapi kendala dalam pemenuhan modal kerja (working capital) dan reimage. Untuk mengatasi hal tersebut, Cipta Selera Murni bakal memastikan arus kas dalam kondisi cukup untuk modal kerja.
Dia pun memastikan bahwa pemegang saham mayoritas dan pengendali CSMI berkomitmen dengan rencana dan target yang disiapkan. Berdasarkan susunan pemegang saham per September 2022, Lisa Muchtar merupakan pemegang saham terbesar dengan kepemilikan 458,2 juta saham atau 56,15 persen.
Kemudian Husni Muchtar sebanyak 173,8 juta atau 21,3 persen, dan masyarakat 184,06 juta saham atau 22,55 persen. Lisa Muchtar dan Husni Muchtar merupakan anak dari Atang Latief, taipan pemilik Bank Bira yang terlilit kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
CSMI telah melaporkan bahwa operasional restoran Texas Chicken di Indonesia resmi berakhir seiring dengan pemutusan kerja sama waralaba dengan Cajun Global LLC pada 14 Maret 2023. Sejalan dengan berakhirnya kesepakatan tersebut, proses penutupan restoran Texas Chicken telah berlangsung sejak 28 Februari 2023.
Mengutip laporan keuangan CSMI per 30 Juni 2023, pembatalan kerja sama waralaba tersebut memuat syarat yang mewajibkan CSMI untuk menutup seluruh operasional restoran Texas Chicken di Indonesia.
Selain itu, CSMI juga diminta untuk menurunkan logo Texas Chicken yang ada di setiap restoran. Cajun lantas akan menghapus semua tagihan yang mencakup royalti, biaya pemasaran internasional dan tagihan lainnya yang mencapai US$361.587.
CSMI tercatat hanya mengantongi pendapatan sebesar Rp1,78 miliar dengan kerugian sebesar Rp4,04 miliar per 30 Juni 2023. saham CSMI pun telah disuspensi BEI sejak Juli 2022 karena perusahaan belum membayar biaya pencatatan tahunan.
CSMI juga menjadi perusahaan yang mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha, baik secara finansial atau secara hukum. Perusahaan juga tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan.
Perusahaan yang resmi melantai pada 9 April 2020 itu melaporkan penjualan sebesar Rp77,32 miliar pada 2020, turun signifikan dari 2019 yang mencapai Rp202,24 miliar.
Anjloknya penjualan CSMI diikuti dengan rugi yang membengkak. Mereka melaporkan rugi sebesar Rp38,78 pada 2020, lebih besar dari Rp11,41 miliar pada 2019.
Kinerja Cipta Selera Murni juga belum memperlihatkan perbaikan pada 2021. Penjualan mereka kembali turun menjadi Rp61,50 miliar, sementara rugi bersih sebesar Rp13,3 miliar. Pada 2022, penjualan CSMI kembali turun menjadi Rp51,67 miliar dan rugi sebesar Rp8,62 miliar.