Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kantor Wismilak Digeledah Polda Jatim, Saham WIIM Auto Kebakaran

Saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) kebakaran setelah kabar penggeledahan kantor di Surabaya oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mencuat.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) kebakaran setelah kabar penggeledahan kantor di Surabaya oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mencuat ke pasar.

Berdasarkan data RTI pada pukul 14.30, harga saham WIIM berada di zona merah dengan koreksi 120 poin atau 6,19 persen ke posisi Rp1.820 per saham. Saham emiten rokok itu ditransaksikan sebanyak 8.495 kali dengan saham beredar 46,25 juta unit. Adapun perkiraan nilai transaksi mencapai Rp83,4 miliar.

Sejauh ini investor terpantau memasang strategi Haki alias hajar kiri dengan maksud menjual saham secara masif. Adapun kebakaran pada saham Wismilak bersamaan dengan tindakan Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) yang menggeledah gedung Wismilak di Jl. Raya Darmo Surabaya pada Senin (14/8/2023) yang dimulai sekitar pukul 09.15 WIB.

Penggeledahan tersebut dilakukan oleh petugas dari Ditreskrimsus Polda Jatim setelah mendapatkan ketetapan dari pengadilan sejak Jumat (11/8/2023). Polisi juga telah mengantongi izin penggeledahan, serta penyitaan dari pengadilan.

Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto menyatakan saat ini masih belum bisa memberikan keterangan resmi dan lebih lanjut. Namun begitu, penggeledahan tersebut dilakukan karena dugaan kasus korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

“Nanti ya setelah selesai saya kumpulkan data dulu. Sementara, yang sedang kita tangani adalah terkait digaan tindak pindana korupsi dan pencucian uang,” katanya usai menghadiri upacara peringatan Hari Pramuka di Grahadi Surabaya, Senin (14/8/2023).

Disinggung apakah ada pihak yang menjadi tersangka atas kasus tersebut, Toni juga belum dapat membeberkan persoalan secara rinci.

Sebelumnya, Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman mengatakan penyitaan aset bangunan tersebut berkaitan dengan adanya dugaan tindak pidana pemalsuan surat atau akta otentik dan tindak pidana pencucian uang dalam penerbitan surat HGB dan peralihan hak atas tanah dan bangunan di Jalan Raya Darmo Nomor 36-38 yang merupakan aset Polri sebagai Mapolresta Surabaya Selatan.

Sementara itu, perusahaan rokok PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) memberikan konfirmasi terkait penggeledahan tersebut.

Menurut manajemen Wismilak, Gedung Grha Wismilak di Jalan Raya Darmo 36-38, Surabaya, telah dibeli oleh PT Gelora Djaja pada tahun 1993 secara sah dengan berstatus bersertifikat. Hak Guna Bangunan (HGB) sesuai mekanisme dan perundang-undangan yang berlaku.

Gedung Grha Wismilak telah digunakan sebagai kantor operasional perusahaan sejak 1993 hingga saat ini, dan selama periode waktu tersebut tidak ada permasalahan hukum yang terjadi.

Saat ini, seluruh kegiatan operasional PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) dan anak perusahaan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

"Seluruh permasalahan menyangkut pemeriksaan Gedung Grha Wismilak saat ini tengah ditangani Tim Kuasa Hukum Wismilak," jelas manajemen WIIM dalam keterangan tertulis, Senin (14/8/2023).

Dari sisi fundamental, PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) yang mengantongi laba bersih sebesar Rp246,87 miliar per 30 Juni 2023 atau melesat 200,49 persen daripada semester I/2022 sebesar Rp82,15 miliar.

Sejalan dengan kenaikan laba ini, penjualan WIIM tumbuh 46,34 persen YoY menjadi Rp2,38 triliun dari sebelumnya Rp1,62 triliun. Namun berbeda dengan dua emiten rokok sebelumnya, pemakaian pita cukai WIIM tampak naik dari Rp888,07 miliar pada semester I/2022 menjadi Rp1,16 triliun.

Sebelumnya, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan untuk saham WIIM, kenaikan harga sahamnya secara YtD telah menembus 200 persen. Arjun juga mengemukakan bahwa valuasi WIIM sudah terlalu mahal.

Berdasarkan data per 28 Juli 2023, price to earning ratio (PER) dan price to book value (PBV) rata-rata emiten rokok bertengger di 15,37 dan 2,55. Pada saat yang sama, PER WIIM telah menembus 15,75 dan PBV di 2,62.

“Selain itu WIIM pada candlestick terkini yang membentuk pada closing 31 Juli 2023 dalam bentuk spinning top candlestick. Pola ini mirip dengan doji. Mereka mengindikasikan ketidakpastian di pasar atau di suatu saham,” kata Arjun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper