Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke 6.879,97 pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (11/8/2023). Seiring dengan terkoreksinya indeks, saham BBCA, BBRI dan TLKM terpantau paling laris hari ini.
Mengutip RTI Business pukul 16.00 WIB, IHSG turun 0,19 persen atau 13,29 poin ke level 6.879,97 pada perdagangan hari ini. IHSG bergerak pada rentang 6.865 sampai 6.906 sepanjang sesi.
Tercatat, 225 saham menguat, 271 saham melemah, dan 241 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.090 triliun.
Saham paling laris pada perdagangan kali ini dipimpin oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai transaksi Rp648,4 miliar sampai dengan penutupan hari ini. Adapun saham BBCA siang ini terpantau stagnan di harga Rp9.400. Terlaris kedua ditempati oleh saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai transaksi mencapai Rp421,4 miliar. Saham BBRI terpantau turun 0,88 persen ke level 5.650.
Kemudian di posisi ketiga saham paling laris diisi oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 0,26 persen ke level 3.810. Saham TLKM mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp418,2 miliar sampai dengan sore ini.
Emiten big caps lain yang parkir di zona hijau diantaranya, Saham PGEO yang naik 3,85 persen ke posisi 945. Selanjutnya saham ICBP juga menguat 0,22 persen ke level 11.475. Saham AMRT juga terpantau menguat 1,80 persen atau 50 poin ke posisi 2.830.
Baca Juga
Sementara saham terboncos atau top losers hari ini ditempati oleh COAL yang ambles 14,86 persen ke level 63, disusul BBSS yang terpangkas 14,77 persen ke posisi 75, diposisi selanjutnya ada saham KLAS dan MUTU yang turun masing-masing 11,76 persen dan 10,96 persen.
Sebelumnya, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan bahwa IHSG akan melanjutkan fase konsolidasi di kisaran pivot 6.880. Menurutnya, IHSG akan bergerak dalam rentang support resistance 6.830-6.950.
“Pivot level tersebut juga berhimpitan dengan indikator MA20. Potensi technical rebound terjaga, selama bertahan di lebih dari atau sama dengan 6.880,” tulisnya dalam rilis harian Phintraco Sekuritas, Jumat (11/8/2023).
Adapun pergerakan IHSG hari ini masih akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal seperti prediksi kenaikkan data inflasi Amerika Serikat (AS) menjadi 3,3 persen yoy pada Juli 2023 dari 3 persen yoy pada Juni 2023.
Namun demikian, tingkat inflasi tersebut relatif rendah dibandingkan rata-rata kondisi selama satu tahun terakhir. Keadaan ini diyakini memperkuat rencana The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di angka 5,75 persen pada September 2023.
Sentimen eksternal lain yang memengaruhi pergerakan IHSG adalah ekonomi Inggris yang diperkirakan tumbuh 0,5 persen yoy pada Juni 2023, kembali ke zona positif setelah sempat mengalami kontraksi 0,4 persen yoy pada Mei 2023.