Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momen HUT ke-46, OJK Optimistis Capai Target Penghimpunan Dana Rp200 Triliun di Pasar Modal

Pada hari jadi pasar modal yang ke-46, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis mencapai target penghimpunan dana di pasar modal sebesar Rp200 triliun pada 2023.
Dari kiri: Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Samsul Hidayat, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi, dan Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Iding Pardi dalam konferensi pers HUT ke-46 tahun Pasar Modal Indonesia, di Jakarta, Kamis (10/8/2023). Jibi/Annisa Kurniasari Saumi.
Dari kiri: Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Samsul Hidayat, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi, dan Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Iding Pardi dalam konferensi pers HUT ke-46 tahun Pasar Modal Indonesia, di Jakarta, Kamis (10/8/2023). Jibi/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA — Pada hari jadi pasar modal yang ke-46, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan optimistis mencapai target penghimpunan dana di pasar modal tahun 2023 sebesar Rp200 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan penghimpunan dana di pasar modal hingga 31 Juli 2023 mencapai Rp162,09 triliun, dengan jumlah emiten baru sebanyak 57 emiten.

"Kami mengerti tahun ini akan lebih berat dari tahun lalu. Tahun lalu penghimpunan dana bisa mencapai Rp223 triliun, dan tahun ini kami targetkan Rp200 triliun," kata Inarno dalam konferensi pers HUT ke-46 Pasar Modal Indonesia, di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Menurutnya, target ini melihat kondisi pada 2023 yang berbeda dengan 2022. Inarno melihat situasi ekonomi global saat ini belum begitu mereda, dan adanya pemilihan umum pada tahun ini.

"Syukur alhamdulillah sekarang penghimpunan dana mencapai Rp164 triliun. Kami belum ada rencana untuk merevisi target Rp200 triliun," ujarnya.

Sebagai informasi, dari sisi pencatatan efek sampai 9 Agustus 2023, BEI menorehkan 62 pencatatan efek saham, dengan nilai fund raised sebesar Rp49,15 triliun. Selain itu, terdapat 70 emisi obligasi, 2 ETF baru, 1 efek beragun aset-surat partisipasi, dan 82 Waran Terstruktur.

Performa pencatatan efek saham ini merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan bursa saham lain di Asia Tenggara. Hingga saat ini, terdapat 886 perusahaan tercatat daham dan 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham.

Sementara itu, minat investor untuk bertransaksi di pasar modal Indonesia juga terus meningkat. Dari sisi permintaan, jumlah investor pasar modal Indonesia yang tercatat di KSEI sampai 8 Agustus 2023 mengalami peningkatan 1,15 juta investor menjadi 11,47 juta investor untuk total investor saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan data SID.

Khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan sebanyak 467.000 investor saham menjadi 4,91 juta investor saham. Investor ritel juga masih memiliki porsi transaksi tertinggi yaitu 38 persen dari total transaksi investor saham pada 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper