Bisnis.com, JAKARTA - Sederet emiten milik konglomerat di Indonesia gencar melakukan ekspansi bisnisnya, salah satunya dengan mendirikan anak usaha baru. Teranyar, emiten batu bara milik taipan Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) mendirikan tiga anak usaha baru.
Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), ketiga anak usaha baru CUAN tersebut yakni PT Prima Mineral Investindo, PT Green Natural Investama, dan PT Kreasi Jasa Persada. Ketiganya didirikan pada 4 Agustus 2023.
Direktur Utama CUAN Michael mengatakan perseroan memiliki kepemilikan saham pada masing-masing entitas anak tersebut sebanyak 4.999 saham atau sebesar 99,98 persen dengan nilai nominal Rp4,99 miliar.
Kendati demikian, belum dijelaskan secara rinci ketiga anak usaha CUAN tersebut bergerak di bidang usaha apa saja.
Sebagai informasi, berdasarkan data RTI efektif per 30 Juni 2023, Prajogo Pangestu tercatat sebagai pemegang saham pengendali CUAN dengan kepemilikan 9,56 miliar saham atau setara 85,06 persen saham.
Selain Prajogo Pangestu, berikut deretan emiten milik konglomerat yang juga mendirikan anak usaha baru:
Baca Juga
PT Darma Henwa Tbk. (DEWA)
Emiten kontraktor tambang milik Grup Bakrie, PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) juga tercatat mendirikan 7 anak usaha baru pada 28 Juli 2023.
Ketujuh anak usaha DEWA tersebut yaitu PT DH Tradingcorp, PT DH Investindo, PT DH Kontraktama, PT DH Kontraktama Batubara, PT DH Kontraktama Mineral, PT DH Rekayasa Services, dan PT DH Prime Moverindo.
Adapun, 7 anak usaha DEWA tersebut bergerak di bidang yang beragam, seperti aktivitas penunjang pertambangan, bidang reparasi mesin, bidang pertambangan dan penggalian, hingga bidang perdagangan besar khusus lainnya.
DEWA dan PT DH Kontraktama memiliki 99,90 persen saham pada masing-masing anak usaha yang berbeda, sedangkan 0,10 persen saham sisanya dimiliki PT Cipta Multi Prima. Sebagai informasi, orang kepercayaan Anthoni Salim, Teguh Boentoro diangkat menjadi Presiden Direktur DEWA dalam RUPST 14 Juni 2023.
PT United Tractors Tbk. (UNTR)
Selanjutnya, emiten kontraktor tambang milik Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga mendirikan anak usaha baru di bidang pelestarian lingkungan dan carbon offset yaitu PT Pertiwi Nusantara Raya (PNR). Perusahaan didirikan dengan modal awal Rp200 miliar pada 31 Juli 2023.
Corporate Secretary UNTR, Sara K. Loebis mengatakan United Tractors melalui anak-anak perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dimiliki 100 persen oleh perseroan, yaitu PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT Energia Prima Nusantara (EPN), telah mendirikan perusahaan yang bernama PT Pertiwi Nusantara Raya (PNR).
Struktur kepemilikan modal PNR adalah PAMA 99,99 persen dengan nilai nominal Rp199,99 miliar dan EPN 0,0005 persen atau Rp1 juta. Dengan demikian, total modal PNR ialah Rp200 miliar.
Sara menjelaskan, penyertaan saham PAMA dan EPN dalam PNR merupakan kelanjutan langkah UNTR secara grup untuk fokus ke arah nature based solutions yaitu tindakan-tindakan untuk menjaga, merawat secara berkelanjutan termasuk isu terkait ESG dan emisi karbon.
PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA)
Emiten perminyakan milik keluarga Soegiarto dan Haryanto Adikoesoemo, PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) juga mendirikan anak usaha baru yang bergerak di bidang pergudangan yaitu PT Anugerah Kreasi Pratama Indonesia (AKPI) pada 28 Juli 2023.
Adapun PT Anugerah Kreasi Pratama Indonesia berkedudukan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pendirian AKPI tersebut melalui dua entitas AKRA yaitu PT Andahanesa Abadi dan PT Usaha Era Pratama Nusantara.
"Maksud dan tujuan dari PT Anugerah Kreasi Pratama Indonesia adalah bergerak di bidang pergudangan dan penyimpanan, bonded warehousing atau wilayah kawasan berikat, penyimpanan minyak dan gas bumi, dan pergudangan dan penyimpanan lainnya," ujar Direktur & Corporate Secretary AKRA Suresh Vembu dalam keterangannya.
Kendati demikian, tidak dijelaskan berapa investasi yang dikeluarkan oleh AKRA untuk pendirian PT Anugerah Kreasi Pratama Indonesia. Namun Suresh menegaskan bahwa pendirian AKPI tidak berdampak material terhadap kondisi keuangan perseroan.