Bisnis.com, JAKARTA – PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) mengalami kenaikan hingga 10,61 persen sejak IPO pada level Rp1.695 per saham.
Pada perdagangan hari ini, Selasa (18/7/2023), saham AMMN ditutup pada level Rp1.875. Saham emiten tambang itu mengalami kenaikan 75 poin atau 4,17 persen dalam sehari perdagangan. Penguatan tersebut ditopang oleh jumlah transaksi yang mencapai 5.044 kali dengan perkiraan nilai mencapai Rp117 miliar.
Adapun penguatan tersebut telah diprediksi oleh Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova. Dia menilai kinerja saham AMMN akan mengalami peningkatan lebih dari 1.860 per saham. Menurutnya kinerja bisnis akan menopang pertumbuhan harga saham.
"Bila konsisten mengalami peningkatan, minat investor bertambah dan harga sahamnya bakal lebih mudah terkerek, bahkan harga sahamnya bisa mencapai Rp2.000 per saham," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (18/7/2023).
Ivan menegaskan, emiten di sektor komoditas seperti AMMN, ANTM dan MDKA akan memberikan dampak pengaruh bagi pasar modal Indonesia. "Hal itu dipengaruhi oleh harga komoditas yang diproduksi oleh emiten, tentunya dalam hal ini AMMN yang memproduksi tembaga dan emas. Jadi hal itu akan bagus ke saham mereka juga," tegas dia.
AMMN meraup dana IPO sekitar Rp10,72 triliun dari pelepasan 6,3 miliar saham kepada publik atau sekitar 8,8 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Dari perolehan tersebut, perseroan akan mengalokasikan sejumlah dana untuk proyek ekspansi.
Baca Juga
Pertama, dana sebesar Rp1,79 triliun akan digunakan sebagai penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter dan pemurnian logam mulia di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kedua, dana sebesar Rp3,05 triliun akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Terakhir, sisa dana akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT untuk membiayai pengeluaran modal proyek ekspansi pabrik konsentrator dan proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap di KSB, Provinsi NTB.
Direktur Utama PT Amman Mineral Internasional Alexander Ramlie menyatakan bahwa pihaknya meyakini prospek usaha pertambangan tembaga akan mengalami tren positif, karena meningkatnya permintaan tembaga di dunia.
“Peningkatan ini terjadi seiring pertumbuhan sektor industri, energi terbarukan, serta kendaraan listrik. AMMN melihat dinamika pasar tersebut sebagai peluang untuk memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di dunia,” ujar Alexander dalam pernyataan resmi, dikutip Minggu (9/7/2023).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.