Bisnis.com, JAKARTA — Fenomena cuaca El-Nino yang diprediksi lebih kering membuat emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) optimistis dapat mencapai target produksinya.
Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan terdapat kemungkinan El-Nino yang lebih kering di tahun ini, yang dapat menggenjot produksi batu bara.
"Untuk musim hujan, saya pikir ada pembicaraan tentang cuaca yang lebih kering karena El-Nino tahun ini," ujar Ssrivastava kepada Bisnis, dikutip Selasa (18/7/2023).
Ssrivastava melanjutkan tidak ada perubahan dalam guidance kinerja Bumi Resources atau BUMI untuk tahun 2023 ini.
"Tidak ada perubahan untuk guidance produksi kami sebesar 75 juta ton hingga 80 juta ton di tahun penuh 2023," ujarnya.
Meski demikian, Srivastava menuturkan pihaknya belum dapat menyampaikan besaran produksi dan penjualan batu bara BUMI sepanjang semester I/2023.
Baca Juga
Hanya saja, ujarnya, domestic market obligation (DMO) BUMI hingga saat ini adalah sebesar 25 persen dari produksi, yang telah melebihi target.
Adapun produksi batu bara BUMI pada kuartal I/2023 mencapai hingga 16 juta ton.
BUMI membukukan pendapatan senilai US$454,8 juta atau setara Rp6,66 triliun (kurs Jisdor BI Rp14.661 per dolar AS) sepanjang tiga bulan pertama 2023. Pendapatan ini naik 30,01 persen dari US$349,87 juta secara tahunan.
Pendapatan ini didorong oleh penjualan ekspor batu bara senilai US$333,23 juta. Sementara itu, penjualan domestik batu bara BUMI ke pihak ketiga sejumlah US$115,82 juta.
Pelanggan batu bara BUMI dengan transaksi di atas 10 persen adalah Rwood Resources DMCC dengan nilai US$193,9 juta dan PT PLN (Persero) dengan nilai penjualan US$86,7 juta. Kedua pelanggan ini menghasilkan penjualan senilai US$280,68 juta ke BUMI.