Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arus Kas Twitter Masih Negatif, Pendapatan Iklan Turun 50 Persen

Komentar terbaru dari Elon Musk menunjukkan bahwa pendapatan iklan Twitter mungkin belum pulih secepat yang diprediksi sebelumnya.
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA – Crazy rich Elon Musk mengungkapkan Twitter Inc. masih mencatatkan arus kas negatif akibat penurunan pendapatan iklan hampir 50 persen dan beban utang yang berat.

Melansir Reuters, Sabtu (15/7/2023), arus kas yang negatif tersebut masih jauh dari harapan Musk pada Maret lalu bahwa Twitter ditargetkan dapat mencapai arus kas positif pada Juni 2023.

“Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan untuk hal lain," kata Musk lewat tweet yang menjawab saran tentang rekapitalisasi.

Pernyataan ini adalah tanda terbaru bahwa langkah-langkah pemotongan biaya yang agresif sejak Musk mengakuisisi Twitter pada Oktober 2022 saja tidak cukup untuk membuat arus kas Twitter menjadi positif.

Komentar terbaru dari Musk juga menunjukkan bahwa pendapatan iklan Twitter mungkin belum pulih secepat yang diprediksi Musk dalam sebuah wawancara pada April lalu dengan BBC, bahwa sebagian besar pengiklan telah kembali ke situs tersebut.

Setelah memberhentikan ribuan karyawan dan memotong tagihan layanan cloud, Musk mengatakan perusahaan mengurangi pengeluaran non-hutangnya menjadi US$1,5 miliar dari proyeksi US$4,5 miliar pada 2023. Twitter juga menghadapi pembayaran bunga tahunan sekitar US$1,5 miliar sebagai akibat dari utang tersebut.

Tidak jelas kerangka waktu apa yang dimaksud Musk dengan penurunan pendapatan iklan sebesar 50 persen. Dia mengatakan Twitter berada di jalur yang tepat untuk membukukan pendapatan US$3 miliar pada 2023, turun dari US$5,1 miliar pada 2021.

Sebagai informasi, Twitter telah dikritik karena longgarnya moderasi konten, diikuti oleh eksodus banyak pengiklan yang tidak ingin iklan mereka muncul di samping konten yang tidak pantas.

Perekrutan Musk atas Linda Yaccarino, mantan kepala periklanan di Comcast's NBCUniversal sebagai CEO Twitter, mengisyaratkan bahwa penjualan iklan adalah prioritas untuk Twitter bahkan saat berfungsi untuk meningkatkan pendapatan langganan.

Yaccarino mulai bekerja di Twitter pada awal Juni dan telah memberi tahu investor bahwa Twitter berencana untuk fokus pada kemitraan video, pembuat konten, dan perdagangan, serta sedang dalam pembicaraan awal dengan tokoh politik dan hiburan, layanan pembayaran, serta perusahaan media.

Pada Kamis (13/7/2023), Twitter mengatakan bahwa pembuat konten terpilih akan berhak mendapatkan bagian dari pendapatan iklan yang diperoleh perusahaan dalam upaya untuk menarik lebih banyak pembuat konten ke situs tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper