Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi AS Turun, Momentum Tepat Lakukan Diversifikasi Aset Investasi

Manajer Investasi melihat penurunan inflasi AS dapat dijadikan momentum untuk melakukan diversifikasi aset investasi.
Manajer Investasi melihat penurunan inflasi AS dapat dijadikan momentum untuk melakukan diversifikasi aset investasi. Dok. Freepik
Manajer Investasi melihat penurunan inflasi AS dapat dijadikan momentum untuk melakukan diversifikasi aset investasi. Dok. Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Inflasi Amerika Serikat mulai melandai dan mendekati target The Fed sebesar 2 persen. Manajer Investasi melihat momentum ini dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan diversifikasi aset investasinya.

President & CEO Pinnacle Persada Investama Guntur Putra menjelaskan strategi diversifikasi adalah pendekatan yang penting untuk memaksimalkan kinerja portofolio. Menurutnya, diversifikasi melibatkan alokasi aset yang seimbang di berbagai kelas aset yang berbeda, seperti saham, obligasi, cash atau pasar uang dan lain-lain.

"Tujuan diversifikasi adalah untuk mengurangi risiko yang terkait dengan paparan tunggal terhadap satu jenis aset atau sektor tertentu," kata Guntur, Kamis (13/7/2023).

Dengan melakukan diversifikasi, menurutnya investor dapat mengurangi risiko yang berkaitan dengan fluktuasi harga dan kinerja individual aset. Jika satu aset atau sektor mengalami penurunan nilai, diversifikasi dapat membantu melindungi nilai portofolio secara keseluruhan dengan membagi risiko di antara berbagai jenis aset.

Akan tetapi, diversifikasi dengan sendirinya tidak menjamin keuntungan atau melindungi sepenuhnya dari kerugian.

"Investor tetap perlu melakukan Analisis secara mendalam dan pemantauan terus-menerus tetap penting untuk memastikan kinerja portofolio yang optimal," ucapnya.

Guntur melanjutkan, dalam berinvestasi penting untuk investor berinvestasi sesuai dengan tujuan investasi masing-masing, serta memahami produk investasi atau karakteristik risiko masing-masing jenis kelas aset. Hal ini karena masing-masing investor memiliki karakteristik risiko, tujuan, dan juga jangka waktu berinvestasi yang berbeda juga.

Selain itu, lanjutnya, setelah kabar inflasi AS yang turun, terdapat beberapa hal yang akan menjadi perhatian bagi investor berikutnya. Pertama, kata dia, adalah perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal di Indonesia dan di negara-negara lain dapat mempengaruhi pasar keuangan dan kinerja aset.

Menurut Guntur, investor perlu mengikuti berita dan perkembangan terkini terkait kebijakan ekonomi.

Selain itu, situasi ekonomi global, termasuk perang perdagangan, fluktuasi mata uang, dan gejolak politik, dapat berdampak signifikan terhadap pasar keuangan dan aset investasi.

"Investor perlu memperhatikan faktor-faktor ini dan melakukan analisis risiko yang cermat sebelum membuat keputusan investasi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper