Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), menggandeng PT PLN (Persero) mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik, dengan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU yang dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan jajaran direksi Grup Astra pada Rabu, (12/7/2023) di ICE BSD City, Tangerang.
"Saya apresiasi stakeholders badan usaha yang terus berupaya bekerjasama untuk membantu mendukung Indonesia dalam progres pembangunan energi baru terbarukan dalam infrastruktur kita,” ujar Arifin dalam keterangan resmi dikutip Kamis, (13/7/2023).
Adapun, sejak 2022 lalu, AUTO telah memperkenalkan charging station Astra Otopower sebagai fasilitas pengisian daya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda empat yang kini telah tersebar di 13 titik.
Perlu diketahui, charging station atau SPKLU Astra Otopower tersebut dikembangkan dan diproduksi sendiri oleh AUTO dengan merek ALTRO. Ke depan, fasilitas pengisian daya KBLBB roda empat ini akan bertambah menyesuaikan populasi kendaraan listrik di Indonesia.
Selain itu, Astra bersama PLN turut berkomitmen untuk mengakselerasi penggunaan energi baru terbarukan (EBT) melalui pemasangan PLTS Atap di 94 lokasi yang tersebar di Indonesia dengan total kapasitas 10,94 megawatt peak (MWp).
Baca Juga
Anak usaha Astra, PT Energia Prima Nusantara (EPN) juga mempercayakan penyediaan PLTS atap sebesar 37,3 MWp kepada PLN melalui PT Indonesia Comnets Plus (PLN Icon Plus) untuk mengembangkan implementasi solar photovoltaic (PV) Rooftop di Indonesia guna mendukung tercapainya target bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025.
Presiden Direktur AUTO Hamdhani Dzulkarnaen Salim menambahkan, kolaborasi bersama PLN selaras dengan tujuan Astra dalam mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik serta percepatan transisi energi bersih di Tanah Air.
“Kami percaya kolaborasi dengan PLN dapat mendukung tujuan Astra dalam menunjang usaha pemerintah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dan mengurangi emisi dengan meningkatkan bauran energi terbarukan dalam kegiatan operasional," ujar Hamdhani.
Sebagai informasi, AUTO pada kuartal I/2023 telah menyerap Rp133 miliar dari total belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp500 miliar yang telah dianggarkan tahun 2023 ini.
Belanja modal tersebut dipergunakan di antaranya untuk menjajaki peluang bisnis di segmen kendaraan listrik, salah satunya dengan menyediakan fasilitas infrastruktur pengisian daya mobil listrik Astra Otopower.
Ditinjau secara kinerja, AUTO mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp432,9 miliar pada kuartal I/2023, tumbuh 92,1 persen dari periode sama tahun lalu sebesar Rp225,3 miliar.
Kenaikan laba bersih AUTO sejalan dengan meningkatnya pendapatan perseroan menjadi Rp5 triliun pada kuartal I/2023, atau tumbuh 8,6 persen dari kuartal I/2022 sebesar Rp4,6 triliun.