Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah berpotensi lanjut menguat di tengah pelemahan dolar AS. Rupiah juga didorong pengesahan UU Kesehatan.
Rupiah ditutup menguat ke Rp15.153 per dolar AS pada Selasa (11/7/2023). Rupiah ditutup menguat usai pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kesehatan oleh DPR RI.
Nilai tukar rupiah menguat 0,34 persen atau 51,5 poin ke Rp15.153 per dolar AS. Penguatan rupiah terjadi ketika indeks dolar melemah 0,19 persen ke 101,78.
Adapun mata uang kawasan Asia yang menguat hari ini adalah yen Jepang naik 0,56 persen, dolar Singapura naik 0,28 persen, dolar Taiwan naik 0,21 persen, won Korea Selatan naik 0,96 persen, dan peso Filipina naik 0,76 persen.
Lalu rupee India naik 0,25 persen, yuan China naik 0,33 persen, ringgit Malaysia naik 0,23 persen, dan baht Thailand menguat 0,81 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi mata uang rupiah fluktuatif, tetapi ditutup menguat di rentang Rp15.130-Rp15.220 per dolar AS pada Rabu (12/7/2023).
Baca Juga
Dolar melemah pada hari Selasa setelah pejabat Federal Reserve mengisyaratkan bahwa bank sentral mendekati akhir siklus pengetatan kebijakan moneter, meskipun diperdagangkan dalam kisaran ketat menjelang laporan inflasi utama AS.
Beberapa pejabat Fed menyatakan pada hari Senin jika bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk mengendalikan inflasi, tetapi akhir dari siklus pengetatan kebijakan moneter saat ini semakin dekat.
Pasar sekarang fokus pada data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Rabu. Data inflasi AS akan memberikan kejelasan lebih lanjut tentang kemajuan yang telah dicapai oleh The Fed dalam perang melawan lonjakan harga konsumen.
Survei dari Federal Reserve Bank of New York pada hari Senin juga menunjukkan ekspektasi inflasi jangka pendek yang memudar di kalangan masyarakat Amerika, yang mengatakan bahwa mereka mengharapkan kenaikan inflasi jangka pendek terlemah dalam dua tahun terakhir.
Data pada Senin menunjukkan China berada di ambang deflasi konsumen di tengah kondisi ekonomi yang memburuk di negara tersebut. Namun, hal ini juga meningkatkan harapan jika pemerintah akan meluncurkan lebih banyak langkah pengeluaran darurat untuk mendukung pertumbuhan.
Sementara itu, dari dalam negeri, banyak pengamat yang memperkirakan inflasi pada bulan Agustus dan September 2023 akan turun di bawah 3 persen.
Sementara itu, untuk akhir tahun 2023 inflasi akan berada di atas 3 persen. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bank Indonesia bahwa inflasi berada di jalur melambat, membuat inflasi akan cukup rendah dan Inflasi menunjukan penurunan tajam, bahkan lebih tajam di paruh kedua tahun ini.
Meski demikian, El-nino akan menjadi risiko dalam penanganan inflasi khususnya pada inflasi komponen bergejolak atau volatile food. Namun, sejauh ini, dalam delapan hingga sembilan tahun terakhir dampak dari peristiwa El-nino di Indonesia tidak terlalu berdampak besar terhadap inflasi.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani resmi mengesahkan Rancangan Undang-undang Kesehatan (RUU Kesehatan) menjadi undang-undang pada rapat paripurna ke-29 masa sidang V tahun 2022-2023, Selasa (11/7/2023).
Hal ini disampaikannya setelah mendengar pendapat fraksi partai Demokrat dan frasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menolak pengesahan RUU tersebut. Puan pun melanjutkan untuk memastikan pandangan dari partai politik (parpol) lainnya terkait pengesahan Rancangan Undang-undang Kesehatan (RUU Kesehatan) menjadi undang-undang.
Pengesahan RUU Kesehatan ini mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala Negara merespons langkah DPR yang mengesahkan RUU Kesehatan menjadi Undang-undang tersebut. Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa setelah melalui proves evaluasi, RUU Kesehatan dapat memperbaiki pelayanan kesehatan di Tanah Air.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan nilai tukar rupiah akan mencapai kisaran Rp15.000-Rp15.200 per dolar AS pada akhir 2023.
Secara rata-rata, nilai tukar rupiah berada pada level Rp15.071 per dolar AS pada semester pertama 2023.
Nilai tukar rupiah pada semester kedua 2023 dinilai masih berpotensi melemah dan bergerak pada kisaran Rp14.950-Rp15.400 per dolar AS.
“Dengan outlook nilai tukar Rp15.000-Rp15.250 [pada akhir 2023], agak melemah dari asumsi,” katanya dalam rapat kerja bersama dengan Badan Anggaran, Senin (10/7/2023).
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menyampaikan bahwa nilai tukar hingga awal Juli 2023 masih relatif terkendali meski cenderung mengalami pelemahan.
Menurutnya, nilai tukar rupiah masih memiliki ruang apresiasi sejalan dengan kondisi eksternal Indonesia yang tetap kuat.
“BI masih melihat ruang apresiasi nilai tukar rupiah masih ada di tengah surplus transaksi berjalan dan masuknya modal asing seiring dengan prospek ekonomi Indonesia yang kuat,” katanya.
Di samping kondisi eksternal yang tetap terjaga, Destry mengatakan perkembangan inflasi di dalam negeri juga terkendali, serta didukung dengan imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik.
BI pun, imbuhnya, terus memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah, khususnya melalui strategi triple intervention dan twist operation untuk mengendalikan inflasi barang impor dan memitigasi risiko rambatan pasar keuangan global.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Rupiah ditutup naik 78 poin atau 0,51 persen menjadi Rp15.075 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,27 persen ke level 101,454.
Pukul 09.05 WIB, rupiah naik 39,5 poin atau 0,26 persen menjadi Rp15.113,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,30 persen ke level 101,422.