Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang IPO-nya, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menyatakan telah melakukan reklamasi terhadap tambang mereka seluas 768 hektare di wilayah tambang Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Wakil Humas Amman Mineral Internasional, Kartika Octaviana menyatakan dari luasan pembukaan lahan yang mencapai 3.364,76 hektar, 768 hektar di antaranya dibuat untuk reklamasi.
“Secara bertahap kami melakukan proses reklamasi dan hingga saat ini telah selesai dilakukan reklamasi pada lahan seluas 768 hektare dari total 2.800 hektar yang akan direklamasi,” ujar Kartika dalam keterangan resmi pada Kamis (6/7/2023).
Adapun tindakan yang dilakukan AMMAN dalam reklamasi tersebut adalah menanam 1.000 pohon Nira, sehingga menghasilkan aren di kawasan hutan. Diketahui, tanaman ini merupakan salah satu sumber penghasilan masyarakat Sumbawa Barat, khususnya di wilayah Tongo.
Dia mengeklaim AMMN telah memulihkan bekas area operasional tambang dan juga menghasilkan nilai ekonomis bagi masyarakat. “Kami berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan reklamasi berkelanjutan yang telah kami laksanakan sejak pertama kali beroperasi,” ujar Kartika lagi.
Selain itu, sejak 2020, AMMAN telah menanam 1.000 bibit aren di sepanjang Sungai Sejorong di Sumbawa Barat. Lalu, pada 2021 dan 2022, AMMAN kembali menanam 3.000 bibit di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTTS) Sumbawa.
Baca Juga
Kemudian jika ditotal, AMMAN telah melakukan penanaman sebanyak 1,5 juta pohon di area reklamasi, 1,1 juta pohon di Area Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), dan 7.150 pohon untuk program etnobotani mangrove dan hutan pantai.
Sementara itu,
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana menyatakan bahwa terjadi kelebihan permintaan atau oversubscription dalam Penawaran Umum Perdana Saham AMMN. Mandiri Sekuritas menjadi salah satu penjamin emisi IPO AMMN.
"Minat investor dalam penjatahan terpusat atau pooling juga cukup tinggi, terlihat dari jumlah kelebihan permintaan atau oversubscription hingga 13,6 kali dengan jumlah investor lebih dari 27.000 orang. Pooling size juga meningkat dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO AMMN sebagai dampak dari oversubscription tersebut," jelas Oki dalam keterangan resmi, Kamis (6/7/2023).
Calon emiten berkode saham AMMN tersebut membidik dana sebesar Rp10,73 triliun dari pelepasan sebanyak 8,80 persen saham ke publik, dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO sebanyak 6.328.208.800 saham biasa dengan harga penawaran sebesar Rp1.695 setiap saham.