Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Pertamina Hulu Energi (PHE) Bisa Dongkrak Market Cap IHSG

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang akan segera IPO, berpotensi memiliki kapitalisasi pasar (market cap) Rp300 triliun. Bisa mendongkrak IHSG.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang akan segera IPO, berpotensi memiliki kapitalisasi pasar (market cap) Rp300 triliun. Bisa mendongkrak IHSG.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang akan segera IPO, berpotensi memiliki kapitalisasi pasar (market cap) Rp300 triliun. Bisa mendongkrak IHSG.

Bisnis.com, JAKARTA — Entitas usaha milik PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang akan segera IPO, berpotensi memiliki kapitalisasi pasar (market cap) sebesar US$20 miliar atau setara dengan Rp300 triliun. Hal tersebut diharapkan dapat mendongkrak nilai kapitalisasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sebagaimana diketahui, kapitalisasi pasar IHSG bergerak cukup positif hingga pertengahan tahun 2023. Pada penutupan perdagangan Senin (3/7/2023), market cap IHSG berada pada Rp9.536 triliun, lebih tinggi dibandingkan penutupan pada 30 Desember 2022 sebesar Rp9.499 triliun.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengatakan hadirnya perusahaan besar yang akan melakukan IPO dapat meningkatkan kapitalisasi pasar bursa.

“PHE adalah perusahaan bagus dan sektornya bagus. IPO emiten berkapitalisasi pasar besar bisa meningkatkan market capnya Indonesia. Hanya saja tergantung serapan ritelnya," kata Roger di Jakarta belum lama ini.

Dia melanjutkan, pihaknya berharp perusahaan tersebut dapat memberikan valuasi yang menarik di pasar, agar daya beli investor dapat lebih tinggi lagi. Menurutnya, semakin besar market cap perusahaan yang akan melakukan IPO, investor fundamental akan menghitung valuasinya.

Roger menjelaskan sebelumnya Mirae Asset Sekuritas menargetkan IHSG pada level 7.880 di 2023. Saat itu, Mirae Asset Sekuritas optimistis pertumbuhan laba bersih emiten-emiten di pasar modal tumbuh double digit, yakni 10 persen-15 persen.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, untuk pelaksanaan IPO PHE, Kementerian BUMN masih perlu melihat perkembangan pasar termasuk minat investor di pasar ekuitas dalam 2 pekan ke depan.

Namun, dia memastikan dokumen registrasi pertama dan kedua sudah diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menunggu untuk registrasi selanjutnya.

"Kita berharap, kalau memang ada timingnya, kita akan lihat 1-2 bulan ini. Tapi ini tergantung pada keadaan pasar ekuitas seperti apa. Kalau misalnya kurang, maka kita akan tunda dilihat tahun depan," kata Pahala kepada wartawan, Senin (3/7/2023).

Dalam hal ini, pihaknya juga mengaku masih perlu berdiskusi dengan OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai potensi pelepasan saham PHE ke publik di bawah 7,5 persen. Pasalnya, kapitalisasi pasar dari anak usaha Pertamina itu cukup besar dengan estimasi US$17-20 miliar.

"Terutama karena ada batasan saat ini perusahaan publik harus 7,5 persen. Jadi nanti kita akan bicara dengan BEI dan OJK mengenai aturan tersebut mungkin nggak kalau misalnya tidak 7,5 persen," jelasnya.

Di samping itu, pihaknya telah menggandeng 5 joint lead underwriters asing maupun lokal yaitu Citibank, J.P Morgan, Credit Suisse, Mandiri Sekuritas, dan BRI Danareksa sebagai penasihat utama IPO.

Diberitakan Bisnis sebelumnya, Pahala menuturkan bahwa PHE disebut bakal melepas porsi 5 hingga 10 persen saham kepada publik dalam penawaran umum saham perdana di BEI yang ditarget selesai akhir semester ini.

Rencana bagian saham yang ditawarkan pada publik itu lebih rendah dari porsi saham yang sempat disampaikan Direktur Utama PHE Wiko Migantoro saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI pada 10 April 2023 lalu.

Saat itu, Wiko menargetkan perseroannya dapat melepas hingga 15 persen sahamnya dalam penawaran umum perdana kepada publik.

“Antara 5 sampai 10 persen yang kita inikan, kalau target [dana] nanti kita lihat,” kata Pahala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper