Bisnis.com, JAKARTA — Pemodal kakap emiten Hary Tanoesoedibjo PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) bakal menerima guyuran dividen seperti Vanguard, BlackRock hingga JP Morgan.
MNCN akan menebar dividen senilai Rp5 per saham atau sebesar Rp75,24 miliar. Tebaran ini sekitar 3,65 persen dari laba bersih tahun buku 2022. Jika mengacu pada harga saham per Selasa (27/6/2023) di level Rp650, maka dividend yield MNCN mencapai 0,76 persen.
Total saham MNCN yang beredar saat ini mencapai 15,04 miliar (15.049.787.710) saham. Jika dividen MNCN senilai Rp5 per saham, maka besaran dividen yang dibagikan MNCN mencapai Rp75,24 miliar.
Berdasarkan data Bloomberg Terminal, beberapa nama pemodal kakap saham MNCN adalah Vanguard Group Inc., BlackRock Inc., hingga JP Morgan Chase & Co.
Vanguard tercatat mengenggam 160,01 juta (160.016.337) saham MNCN yang berarti menerima dividen senilai Rp800,08 juta. Adapun Vanguard sempat menguras 39,52 juta (39.525,084) saham MNCN pada 31 Mei 2023.
Selanjutnya, BlackRock memiliki sejumlah 129,29 saham (129.294.697) MNCN sehingga dividen yang diterima oleh BlackRock mencapai Rp646,47 juta. Sama halnya dengan Vanguard, BlackRock juga sempat mengurangi 302.819 saham MNCN tepatnya pada 28 April 2023.
Baca Juga
Tidak ketinggalan, JP Morgan Chase & Co mengempit 4,43 juta (4.436.000) saham MNCN. Dengan demikian dividen yang diterima JP Morgan dari MNCN mencapai Rp22,18 juta.
Sebelumnya, Hary Tanoesoedibjo yang menjabat sebagai Executive Chairman MNC Group mengatakan dirinya puas dengan kinerja MNCN yang mampu membukukan kinerja positif meski menghadapi tantangan seperti penerapan Analog Switch Off (ASO).
“[MNCN] menghasilkan pangsa pemirsa gabungan yang kuat sebesar 40,5 persen di empat saluran FTA kami, sementara itu juga mendominasi kue belanja iklan sebesar 44,9 persen,” ujar Hary Tanoe dalam keterangan tertulis, Selasa (27/6/2023).
Sepanjang 2022, MNCN mengalami penurunan pendapatan 9 persen dari Rp10,01 triliun menjadi Rp9,06 triliun yang disebut akibat redupnya belanja iklan tradisional.
Selain itu, pendapatan iklan MNCN menurun 15 persen dari Rp9,20 triliun menjadi Rp7,82 triliun miliar secara year-on-year (YoY) sepanjang 2022.
Manajemen MNCN menyebut penurunan pendapatan tersebut oleh implementasi ASO di wilayah Jabodetabek pada akhir 2022. Akan tetapi iklan digital meningkat 25,24 persen dari Rp2,02 triliun menjadi Rp2,53 triliun sepanjang 2022.