Bisnis.com, JAKARTA — PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) membuka opsi pinjaman dari perbankan untuk melunasi sisa utang US$14,1 juta atau setara Rp211,24 miliar (kurs jisdor Rp14.982).
Direktur Utama KIJA Budianto Liman mengatakan pihaknya secara paralel sedang menjajaki pinjaman dari perbankan untuk melunasi sisa utang US$14,1 juta tersebut. Namun, dia menegaskan sejatinya KIJA sudah menyiapkan dana untuk melunasi utang tersebut.
“Jadi, ini yang kita lagi proses, tapi sebenarnya kita juga sudah menyiapkan dana itu sendiri,” ujar Budianto dalam paparan publik, Rabu (21/6/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Corporate Secretary KIJA Muljadi Suganda mengatakan sebelumnya pihaknya telah menyelesaikan penawaran pertukaran atas Surat Utang Senior senilai US$300 juta yang jatuh tempo pada 2023.
Para pemegang utang dengan nilai US$265,5 juta dari total US$300 juta telah berpartisipasi untuk menukar utangnya dengan utang baru yang akan jatuh tempo pada 2027. Kemudian sisa utang US$34,5 juta dari total US$ 300 juta belum ikut berpartisipasi dalam penukaran utang tersebut.
Dalam penukaran tersebut, kondisinya yang hampir sama. Perbedaannya terletak pada kurator yang diberikan, yakni lahan di Tanjung Lesung seluas 300 hektare.
Baca Juga
Adapun, KIJA berencana membayar tunai utang senilai US$20,3 juta menggunakan sisa fasilitas dari PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) sebesar US$100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun dengan bunga 5,50 persen per tahun.
“Ada istilahnya sisa outstanding notes yang akan jatuh tempo itu US$14,1 juta ini. Nah kita sumbernya itu mungkin kita akan pakai dari pinjaman,” ujarnya.
Dalam pinjaman kepada Bank Mandiri tersebut KIJA memberikan jaminan berupa tanah dan bangunan di lapangan Golf Cikarang dan Jababeka Country Club atas nama PT Grahabuana Cikarang (GBC).
Pencairan pinjaman dari Bank Mandiri nantinya akan bergantung pada persyaratan dan kondisi yang telah disepakati. Proses pengelolaan kewajiban atau liability management juga telah diselesaikan sehubungan dengan Obligasi 2023, dan penerbitan obligasi baru yang dapat diterbitkan.