Bisnis.com, JAKARTA – Grab Holdings Ltd. (GRAB) menyatakan bakal memberikan pesangon berupa uang hingga laptop pada 1.000 karyawan yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
CEO Grab Anthony Tan mengatakan bakal menyediakan dukungan finansial, profesional dan juga medis bagi para karyawan yang terkena PHK.
Adapun beberapa kompensasi yang diberkan Grab kepada mantan karyawannya adalah pembayaran tunjangan pengakhiran hubungan kerja berdasarkan hitungan jumlah yang lebih besar diantara setengah bulan gaji untuk setiap 6 bulan masa kerja yang telah diselesaikan, atau berdasarkan pedoman perundangan lokal.
Manajemen Grab juga berjanji akan melakukan pembayaran goodwill berupa bonus/insentif dan/atau ekuitas (saham). Bagi karyawan terdampak juga memiliki opsi pencairan cuti tahunan yang belum digunakan serta GrabFlex yang belum terpakai.
Lalu dukungan repatriasi (bagi Grabbers yang memiliki izin kerja di negara lain) serta opsi untuk memiliki laptop yang sebelumnya digunakan oleh karyawan terkait.
“Saya paham bahwa ini adalah keputusan yang sulit diterima. Untuk ini, saya mengambil tanggung jawab sepenuhnya, dan karenanya ijinkan saya untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana kita sampai pada titik ini,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (21/6/2023).
Baca Juga
Menurutnya PHK bukanlah sebagai jalan pintas Grab menuju profitabilitas. Pasalnya dia menilai selama dua tahun terakhir ini kita konsisten mengelola biaya di semua area operasional dan dalam meningkatkan efisiensi platform. Sebagai hasilnya, pendapatan kita meningkat setiap kuartal sejak kuartal pertama 2022.
Anthony Tan mengeklaim dengan atau tanpa perampingan ini, Grab sudah berada di jalur tepat untuk mencapai titik impas (breakeven) Group Adjusted EBITDA tahun ini.
“Namun meskipun penting, batu loncatan profitabilitas kita hanya merupakan satu langkah dalam perjalanan yang lebih panjang. Fokus kita adalah jalan yang ada di depan. Kita harus bisa beradaptasi di manapun kita berada. Perubahan tak pernah terjadi secepat sekarang,” imbuhnya.
Anthony menambahkan teknologi seperti Generative AI terus berevolusi dengan luar biasa cepat. Biaya modal mengalami peningkatan, yang berdampak langsung pada lanskap persaingan.