Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerak IHSG Jelang Meeting The Fed dan Rapat Dewan Gubernur BI

IHSG diprediksi akan terkoreksi ke kisaran 6.650-6.660 pada perdagangan hari ini, Selasa (20/6/2023) menjelang pertemuan petinggi The Fed dan Rapat BI.
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor PT Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor PT Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan terkoreksi ke kisaran 6.650-6.660 pada perdagangan hari ini, Selasa (20/6/2023) menjelang pertemuan petinggi The Fed dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan tanpa arahan solid dari indeks-indeks global, IHSG rentan melanjutkan koreksinya. 

“Koreksi IHSG diperkirakan berlanjut ke kisaran 6.650-6.660 pada perdagangan Selasa. Secara teknikal, MACD membentuk death cross, diperkuat dengan penurunan Stochastic RSI dari overbought area,” katanya dalam riset harian, Selasa (20/6/2023).

Valdy mengatakan pelaku pasar mengantisipasi Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Juni 2023. RDG BI diperkirakan kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen. Akan tetapi, pasar perlu mencermati pandangan BI mengenai potensi fluktuasi nilai tukar Rupiah dalam jangka pendek dan pengaruhnya terhadap arah kebijakan moneter BI di tahun 2023 ini.

Faktor lain yang mungkin mempengaruhi RDG BI adalah petunjuk terbaru terkait kenaikan The Fed Rate di tahun 2023. Petunjuk terbaru dari The Fed bahwa kenaikan The Fed Rate mungkin tersisa hanya 2 kali lagi di tahun 2023, menyusul asumsi penurunan inflasi AS ke 3,3 persen yoy di tahun 2023.

Pasar dapat mempertimbangkan saham-saham dengan potensi rebound lanjutan di Selasa (20/6) di antaranya PTPP, ASRI, BEST, BSDE, TBIG dan ADHI.

Sejalan, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Mino menjelaskan IHSG pekan ini akan dipengaruhi beberapa sentimen.  

Selain sentimen suku bunga BI, ada pula sentimen pertumbuhan kredit perbankan, di mana sejak Februari 2023 pertumbuhan kredit perbankan menunjukkan adanya tren penurunan di mana pada April lalu tercatat tumbuh 8,08 persen lebih rendah dari sebelumnya yang tumbuh 9.93 persen. 

“Data pertumbuhan kredit tersebut merupakan salah satu indikator dari prospek kinerja emiten di sektor keuangan,” kata Mino dalam riset mingguan, dikutip Selasa (20/6/2023). 

Sementara itu dari eksternal ada pidato sejumlah tokoh penting yang berpotensi memengaruhi market mulai dari Jerome Powell dan pejabat The Fed lainnya, Presiden Fed St. Louis Jim Bullard, Presiden Fed New York John C. Williams, Presiden Fed Bank of Chicago Austan D. Goolsbee, anggota Dewan Gubernur The Fed Christoper J. Waller hingga anggota Dewan Gubernur Michelle W. Bowman. 

Sentimen eksternal lainnya yang juga wajib diperhatikan yakni perkembangan harga komoditas.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper