Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modal Asing Kabur dari Pasar Saham Rp1,74 Triliun Pekan Lalu, Kenapa?

Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran dana asing keluar neto dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp2,38 triliun pada pekan lalu, 12—16 Juni.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran dana asing keluar neto dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp2,38 triliun pada pekan lalu, 12—16 Juni, dengan mayoritas modal asing keluar terbesar berasal dari pasar saham.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan modal asing keluar bersih tersebut meliputi dana asing keluar dari pasar saham senilai Rp1,74 triliun dan pasar surat berharga negara (SBN) Rp640 miliar.

Meski begitu selama tahun 2023 sampai dengan 15 Juni, tercatat masih terdapat modal asing masuk masing-masing sebesar Rp82,5 triliun di pasar SBN dan Rp17,14 triliun di pasar saham.

Walaupun terdapat aliran modal asing yang keluar rupiah tercatat dibuka menguat pada level (bid) Rp14.910 per dolar AS pada Jumat (16/6) pagi hari, dari level Rp14.940 per dolar AS pada akhir hari Kamis (15/6).

Sebaliknya, indeks dolar AS melemah ke level 102,12. Indeks dolar AS adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama lainnya yakni euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Di sisi lain, ia menyampaikan imbal hasil (yield) SBN Indonesia tenor 10 tahun stabil di level 6,27 persen, sedangkan imbal hasil obligasi AS 10 tahun turun ke level 3,717 persen.

Selain itu, premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia tenor lima tahun sedikit meningkat ke level 80,55 basis poin (bps) per 15 Juni 2023 dari level 80,50 bps per 9 Juni 2023.

Erwin menegaskan, Bank Sentral terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper