Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha Pelindo IPCC Siapkan Dividen 70 Persen dari Laba 2022

IPCC bakal meminta persetujuan pemegang saham untuk membagi dividen dengan potensi rasio pembayaran dividen 50-70 persen dari laba.
Entitas Grup Pelindo, IPCC bakal meminta persetujuan pemegang saham untuk membagi dividen dengan potensi rasio pembayaran dividen 50-70 persen dari laba.
Entitas Grup Pelindo, IPCC bakal meminta persetujuan pemegang saham untuk membagi dividen dengan potensi rasio pembayaran dividen 50-70 persen dari laba.

Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) berkomitmen akan  membagikan dividen jika mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 

Rencananya, sesuai dengan yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan PT Bursa Efek Indonesia, IPCC akan melaksanakan RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2022 pada 27 Juni 2022 dimana salah satu agendanya ialah penggunaan laba atau rugi bersih. 

Direktur Utama IPCC Sugeng Mulyadi mengatakan, pembagian dividen ini sebagai apresiasi dari manajemen kepada para pemegang saham loyal yang telah mendukung pencapaian IPCC. 

"Adanya peningkatan kinerja dari IPCC di sepanjang 2022 memberikan sentimen positif pada saham IPCC. Di sisi lain, selain peningkatan harga saham IPCC, para investor pemegang saham pun juga akan mendapatkan dividen atas pencapaian kinerja kami," ujarnya dalam keterangan pers, Senin (19/6/2023). 

Namun, untuk besaran dividen, Sugeng mengatakan saat ini belum dapat disampaikan karena masih dalam tahap pembahasan dan nantinya akan diputuskan dalam RUPS Tahunan akhir bulan ini. 

"Kita tunggu saja. Yang jelas, tentunya diharapkan yield-nya bisa lebih baik dari imbal hasil deposito sehingga memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham IPCC," ujarnya. 

Berkaca dari historis pembagian dividen IPCC, besaran persentase pembagian dividen (Dividend Payout Ratio/ DPR) di kisaran antara 50 persen hingga 70 persen dari laba bersih. 

Di sisi lain, untuk rencana pembagian dividen di tahun ini, IPCC sebelumnya telah membagikan dividen interim sebesar Rp22,71 miliar di awal tahun ini atau setara dengan dividen per lembar sebesar Rp12,49.

Sepanjang tahun 2022 IPCC telah menorehkan kinerja  positif. Dari laporan keuangan IPCC untuk periode 2022, tercatat pada posisi bottom line, IPCC meraih laba Rp161,72 miliar, naik 169,29 persen YoY dari tahun sebelumnya Rp60,05 miliar. 

Perbaikan kondisi ekonomi global dan nasional memberikan kontribusi positif terutama pada permintaan kendaraan dan berimbas positif pada kegiatan bongkar muat di Terminal IPCC. 

"Adanya imbas positif dengan peningkatan yang terjadi pada industri otomotif dan juga industri pertambangan turut memberikan peningkatan kinerja pada IPCC. Dengan peningkatan kinerja tersebut maka Manajemen berencana untuk membagikan pencapaian kinerja baik tersebut kepada para pemegang saham loyal IPCC dalam bentuk dividen," kata Sugeng. 

Meski kegiatan bongkar muat sepanjang tahun 2022 mengalami peningkatan yang luar biasa namun, manajemen tetap melakukan cost control dan cost effectiveness sehingga pengeluaran biaya tetap dapat terkendali.

Adapun pencapaian peningkatan laba tersebut turut didukung oleh adanya peningkatan Pendapatan Operasi di sepanjang 2022. Di sepanjang 2022, IPCC mampu meraup pendapatan sebanyak Rp726,57 miliar atau naik 40,58 persen secara year on year (YoY) dari pencapaian di tahun sebelumnya sebesar Rp516,84 miliar. 

Raihan pendapatan tersebut dikontribusi dari peningkatan Pelayanan Jasa Terminal yang naik 40,35 persen YoY menjadi Rp671,07 miliar. Sementara itu, Pelayanan Jasa Barang turut memberikan kontribusi positif dengan kenaikan sebanyak 18,06 persen YoY menjadi Rp38,43 miliar. 

Adapun, kontribusi dari pendapatan Pelayanan Rupa-rupa Usaha dan Pengusahaan Tanah, Bangunan, Air, dan Listrik (TBAL) masing-masing memberikan kontribusi sebesar Rp8,81 miliar dan Rp8,25 miliar dengan kenaikan masing-masing 76,90 persen dan 614,99 persen secara YoY.

"Untuk saat ini manajemen sedang melakukan diskusi internal untuk menentukan besaran dividen yang akan dibagikan yang nantinya akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham [RUPS]," imbuh Sugeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper