Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tol milik Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) membukukan rugi bersih sepanjang kuartal I/2023 meskipun mengalami kenaikan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk META sebesar Rp30,32 miliar, atau berbalik rugi dibanding periode sebelumnya yang mencetak laba Rp19,27 miliar.
Kendati demikian, pendapatan perseroan terpantau melonjak 112,44 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp411,16 miliar dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp193,54 miliar.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan perseroan ditopang oleh jasa pengelola jalan tol sebesar Rp345,45 miliar, penyediaan air Rp16,36 miliar, dan energi Rp49,34 miliar.
Beberapa jalan tol milik META di antaranya yakni Tol Serpong-Pondok Aren (BSD), jalan Tol Makassar (JTSE), hingga akuisisi jalan layang MBZ yang memiliki peran penting dalam jaringan Tol Trans Jawa.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok dan beban langsung perseroan naik 247,67 persen yoy menjadi Rp255,95 miliar dibanding periode tahun sebelumnya Rp73,61 miliar.
Baca Juga
Alhasil, laba bruto META naik 29,42 persen yoy menjadi Rp155,20 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp119,92 miliar. Adapun, pada tiga bulan pertama 2023 META mengalami rugi dari selisih kurs Rp407,87 juta dibanding kuartal I/2022 yang laba Rp190,40 juta.
Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode META sebesar Rp454,11 miliar atau turun 37,39 persen yoy dibanding periode sebelumnya Rp725,33 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset META turun tipis menjadi Rp11 triliun hingga 31 Maret 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp11,15 triliun.
Liabilitas perseroan tercatat turun menjadi Rp7,56 triliun dibanding akhir 2022 sebesar Rp7,67 triliun. Sedangkan ekuitas turun menjadi Rp3,44 triliun dibanding Desember 2022 sebesar Rp3,48 triliun.