Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Eagle High (BWPT) Ungkap Alasan Jual 5 Aset Perusahaan

Berdasarkan laporan keuangan BWPT per 31 Maret 2023, total aset lima anak perusahaan ini mencapai Rp1,88 triliun.
Emiten CPO Grup Rajawali, PT Eagle High Plantation Tbk. (BWPT) menargetkan pertumbuhan pendapatan dobel digit pada 2023.
Emiten CPO Grup Rajawali, PT Eagle High Plantation Tbk. (BWPT) menargetkan pertumbuhan pendapatan dobel digit pada 2023.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan dan pengolahan sawit Grup Rajawali PT Eagle High Plantation Tbk. (BWPT) telah menjual seluruh kepemilikan saham dalam lima anak usahanya kepada PT Nova Anugerah Abadi.

Kelima anak usaha BWPT yang dilepas tersebut adalah PT Arrtu Plantation, PT Arrtu Agro Nusantara, PT Arrtu Borneo Perkebunan, PT Arrtu Energie Resourses, dan PT Mandiri Kapital Jaya. Berdasarkan laporan keuangan BWPT per 31 Maret 2023, total aset lima anak perusahaan ini mencapai Rp1,88 triliun.

Direktur Utama Eagle High Plantation Henderi Djunaidi mengemukakan aset-aset yang didivestasi perusahaan merupakan area yang berada di wilayah nonstrategis dan tidak berkaitan dengan bisnis inti perusahaan. Aset-aset tersebut berlokasi di Kalimantan Barat.

Dia meyakini divestasi tersebut akan membawa dampak positif bagi BWPT, terutama dalam aspek penyehatan arus kas dan neraca.

“Bahkan kami yakin ini akan mempercepat pertumbuhan bisnis inti yang merupakan sumber profitabilitas bagi Grup,” kata Henderi kepada Bisnis, Sabtu (17/6/2023).

Henderi mengatakan divestasi akan memicu pertumbuhan yang signifikan ke depan dan menjadi bukti dari strategi turnaround yang diterapkan BWPT. Ke depan, strategi turnaround akan tetap berfokus pada bisnis inti sehingga bisa meningkatkan efisiensi operasional, pengurangan biaya, dan pengurangan beban hutang.

“Kami pun tetap berkomitmen dalam pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang yang berfokus pada area strategis utama,” kata dia.

Manajemen BWPT sendiri membuka opsi untuk kembali merombak struktur aset yang sejalan dan mendukung strategi tersebut. Sebagaimana diketahui, Eagle High kini sedang membangun pabrik kelapa sawit baru dan menambah kapasitas produksi.

“Kami secara konsisten akan mengevaluasi semua peluang yang ada termasuk membuka kesempatan mengalihkan potensi aset ke area core (lokasi aset) dan juga proses diversifikasi bisnis ke energi terbarukan melalui pengoptimalan produk serta limbah sawit yang diolah kembali,” kata Henderi.

Manajemen sebelumnya mengemukakan divestasi akan membuat operasional dan finansial perseroan lebih efektif dan efisien.

Per Maret 2023, utang bank dan lembaga keuangan bukan bank BWPT mencapai Rp6,65 triliun, membaik dari sebelumnya Rp6,81 triliun pada akhir 2022.

Pada kuartal I/2023, BPWT berhasil mengurangi utang bank jatuh tempo lebih dari 1 tahun menjadi Rp3,88 triliun dari Rp5,44 triliun pada akhir 2022.

Namun, BWPT masih mencatatkan utang dari aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual senilai Rp1,4 triliun. Aset tidak lancar tersebut terkait dengan penjualan atau divestasi 5 aset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper