Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten jasa pertambangan PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) ditutup menguat 22 persen pada penutupan hari ini, Rabu (14/6/2023) terapresiasi kabar masuknya Grup Salim ke emiten jasa pertambangan milik Grup Bakrie ini.
Berdasarkan data RTI Business, saham DEWA ditutup menguat ke posisi Rp61 per saham naik 22 persen atau 11 poin dari pembukaan perdagangan di angka Rp50 per saham. Saham DEWA mulai menggeliat di sesi I perdagangan hari ini dengan ditutup menguat 11 persen.
Sepanjang perdagangan, DEWA bergerak di rentang Rp55 hingga Rp64 setelah tiga bulan stagnan di posisi gocap. Sebanyak 3,17 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp189,73 miliar dalam 31.464 kali transaksi. Kapitalisasi pasar juga tercatat sebesar Rp1,33 triliun.
Naiknya saham DEWA tidak lepas dari sentimen pasar terkait kabar masuknya Teguh Boentoro, orang kepercayaan Anthony Salim dalam jajaran direksi yang diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini.
Teguh Boentoro yang merupakan Komisaris Independen PT Amman Mineral International Tbk. (AMAN) serta Komisaris PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) ditunjuk untuk duduk di jajaran direksi menggantikan salah satu dari dua direksi yang mengundurkan diri sebelumnya.
Masuknya Salim ke emiten DEWA disebut akan menjadi titik balik perbaikan kinerja fundamental, yang merugi sepanjang 2022.
Baca Juga
Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe menyebutkan Teguh Boentoro akan menjadi orang Salim yang bekerja keras memperbaiki kinerja DEWA, sama seperti ketika orang kepercayaan Salim masuk ke PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS).
“Salim itu tidak akan memberikan investasi tanpa memasukkan orang dia, lihat BRMS kinerjanya langsung baik,” kata Kiswoyo kepada Bisnis, Rabu (14/6/2023).
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan DEWA memutuskan Teguh Boentoro masuk dalam jajaran direksi.
Menurut informasi salah satu pemegang saham, RUPST tersebut menyetujui masuknya Teguh Boentoro ke dalam jajaran direksi DEWA menggantikan salah satu dari dua direktur yang mengundurkan diri yaitu Prabhakaran Balasubramanian dan Rio Supin.
“Iya, pada setuju [perombakan jajaran direksi], posisi antara presiden direktur atau direktur,” kata investor yang tidak ingin disebutkan namanya, Rabu (14/6/2023).