Bisnis.com, JAKARTA - Gerak papan akselerasi telah naik tinggi sejak awal tahun hingga saat ini. Papan yang menaungi 33 emiten berkapitalisasi pasar kecil ini menguat 77,2 persen sejak awal tahun.
Head of Research Surya Fajar Sekuritas Raphon Prima menuturkan salah satu penyebab peningkatan papan akselerasi ini karena emiten-emiten di papan akselerasi cenderung memiliki kapitalisasi pasar yang kecil dibandingkan dengan saham-saham di papan utama.
"Jadi dengan kecilnya market cap, pergerakan harga sahamnya juga cenderung volatil sehingga bisa bergerak cepat naik," kata Raphon kepada Bisnis, dikutip Kamis (8/6/2023).
Dia menjelaskan, harga saham-saham di papan akselerasi ini bisa saja bergerak tidak mengikuti fundamental kinerja perusahaannya dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, harga saham cenderung akan mengikuti pergerakan fundamentalnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, beberapa saham di papan akselerasi mencatatkan peningkatan saham tinggi secara year to date (YTD). Saham di papan akselerasi dengan peningkatan tertinggi hingga penutupan Rabu (7/6/2023), adalah PT Pelita Global Teknologi Tbk. (CHIP).
Saham CHIP tercatat telah naik 868,75 persen sejak awal tahun, dengan harga saham ditutup pada Rp1.550 pada penutupan perdagangan Rabu (7/6/2023). Saat ini, CHIP memiliki kapitalisasi pasar Rp1,27 triliun.
Baca Juga
Selanjutnya adalah saham PT Indo Boga Sukses Tbk. (IBOS) yang meningkat 353,49 persen YTD. Harga saham IBOS ditutup pada harga Rp390 per saham pada Rabu (7/6/2023).
Kemudian saham PT Hoffmen Cleanindo Tbk. (KING) juga meningkat 95,38 persen secara YTD. Saham KING ditutup pada harga Rp254 per saham, dengan kapitalisasi pasar Rp670 miliar.
Dua saham lainnya di papan akselerasi dengan peningkatan tertinggi adalah saham PT Arsy Buana Travelindo Tbk. (HAJJ) dan PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ). Masing-masing harga saham kedua emiten tersebut telah meningkat 72,85 persen dan 35 persen secara YTD.