Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raditya Dika Berbagi Tips Investasi Saham, Perhatikan 3 Poin

Raditya Dika menjelaskan investor yang masuk ke pasar saham setidaknya harus memperhatikan tiga poin, yakni bisnis emiten, risiko, dan tujuan investasinya.
Raditya Dika menjelaskan investor yang masuk ke pasar saham setidaknya harus memperhatikan tiga poin, yakni bisnis emiten, risiko, dan tujuan investasinya. /Youtube Ternak Uang
Raditya Dika menjelaskan investor yang masuk ke pasar saham setidaknya harus memperhatikan tiga poin, yakni bisnis emiten, risiko, dan tujuan investasinya. /Youtube Ternak Uang

Bisnis.com, JAKARTA – Mengerti bisnis yang dijalankan emiten menjadi salah satu poin penting menurut Raditya Dika dalam memilih saham pilihan investasi

Penulis sekaligus investor pasar modal Raditya Dika mengatakan keyakinan mengenai bisnis emiten yang sahamnya akan dibeli merupakan poin penting dalam investasi pasar modal. Pengetahuan mengenai bisnis tersebut, kata Raditya, dapat diperoleh dari informasi yang ada sepeti menghitung valuasi dan membaca laporan keuangan. 

“Pengetahuan itu yang penting,” katanya dalam acara konferensi pers peluncuran IPOT Buzz dan Trading Simulator, Kamis (8/6/2023). 

Raditya mengatakan investor ritel khususnya investor baru dapat memilih sendiri dengan perhitungan yang dilakukan mandiri berbekal informasi yang bertebaran di google dan youtube.

Komedian ini juga mengatakan bahwa jika masih belum paham mengenai bisnis dan masih bingung dengan informasi tersebut maka belum saatnya untuk terjun ke dunia pasar modal. 

“Kalau tidak mengerti bisnisnya gak usah [masuk],” katanya. 

Menurut Raditya, masih banyak investor retail yang hanya mendengar kabar yang belum valid dan langsung beli. Investor perlu pelan-pelan teredukasi agar tidak kapok masuk dunia saham, karena investor yang kapok pasti akan mengatakan hal buruk soal investasi saham. 

Pilihan investasi juga harus memperhatikan risiko dan sesuai dengan tujuan akhir investasi tersebut. Jika ingin memilih investasi saham maka tujuannya adalah jangka panjang. 

“Misal tahun depan mau liburan, dana itu tidak akan diletakkan di saham tapi pasti yang risknya lebih rendah. Kalau saya dana pensiun 2006 sudah pasti di saham, jadinya matchingin profil risiko sesuai dengan tujuannya,” jelasnya. 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas, Moleonoto The, mengatakan berdasarkan Survei Populix pada 2022, 1 dari 3 non investor belum memulai investasi karena takut dan berisiko mengalami kerugian. 

Berdasarkan latar belakang itu, IPOT berinovasi dengan dua layanan baru yang diklaim dapat membantu calon investor dan semua investor baik yang awam dan berpengalaman untuk dapat belajar dan mengasah skill-nya dalam dunia investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper