Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa penghimpunan dana di pasar modal hingga periode Mei 2023 masih tinggi mencapai Rp101,35 triliun dengan jumlah emiten baru tercatat sebanyak 35 emiten. Aksi korporasi emiten untuk menggalang dana diperkirakan akan semakin ramai pada semester II/2023.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menjelaskan bahwa hingga saat ini pada pipeline terdapat 117 rencana penawaran umum melalui IPO saham, penerbitan obligasi hingga rights issue.
"Di pipeline terdapat 117 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp137,56 triliun," jelasnya dalam agenda Rapat Kerja Komisi XI DPR RI bersama dengan Menteri Keuangan RI, Menteri PPN, Gubernur BI dan Ketua DK OJK, Senin (5/6/2023).
Secara lebih rinci, terdapat 63 perusahaan yang berencana menyelenggaran aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan total nilai mencapai Rp74,4 triliun.
Kemudian, terdapat 13 perusahaan yang berencana menggelar aksi korporasi rights issue dengan total nilai mencapai Rp8,51 triliun dan rencana penerbitan obligasi korporasi atau sukuk oleh 41 perusahaan dengan total nilai mencapai Rp54,66 triliun.
Sementara itu, Mahendra menambahkan, kinerja pasar saham hingga periode Mei 2023 tercatat mengalami pelemahan sebesar 3,17 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) ke level 6.633,26.
Baca Juga
Namun demikian, Mahendra menekankan, nonresiden atau investor asing tercatat tetap membukukan net buy sebesar Rp20,58 triliun.
"Tren pertumbuhan jumlah investor juga terus berlanjut dengan jumlah investor pasar modal mencapai 11,05 juta investor pada mei 2023," pungkasnya.