Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perhiasan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) meningkatkan target pendapatannya hingga 30 persen pada 2023 seiring telah terjalinnya kerja sama ekspor dengan India.
Direktur Keuangan HRTA Ong Deny mengatakan pengaruh kerja sama dengan India dari sisi pendapatan diperkirakan akan ada peningkatan sekitar 30 persen dari 2022.
"Tapi kalau dari sisi margin memang di sini akan ada trade off antara penjualan lokal dan penjualan ekspor. Dengan kami menargetan adanya ekspor otomatis dari sisi mergin net profit akan sedikit terpengaruh," katanya dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Sepanjang 2022, HRTA mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp253,52 miliar atau naik 30,70 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Rp193,97 miliar.
Laba bersih HRTA bersumber dari pendapatan bersih sebesar Rp6,92 triliun sepanjang 2022. Angka ini naik 32,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp5,24 triliun.
Adapun, untuk kerja sama ekspor dengan India, HRTA menggandeng dua perusahaan, yakni Kundan Care Product LTD (Kundan), yang merupakan perusahaan manufaktur, pemurnian, dan eksportir dari produk emas, perak, dan energi yang terbesar di India.
Baca Juga
Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto mengatakan, darikeerja sama tersebut HRTA ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sebesar 400kg–500kg emas per bulan dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6 persen kepada Kundan di India dimulai dari Maret 2023.
Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar US$25 juta–US$31 juta per bulan terhadap pendapatan konsolidasian HRTA. Hingga pertengahan Maret 2023, HRTA telah membukukan penjualan ekspor perhiasan emas sebesar US$19 juta.
Selain itu, HRTA juga bekerja sama dengan Bright Metal Refiners (Bright Gold) yang merupakan perusahaan refinery emas dan juga perak yang berlokasi di New Delhi, India dan telah bersertifikasi NABL (National Accreditation Board for Testing and Calibration Laboratory) dan BIS (Bureau of Indian Standards) yang memurnikan dan mendaur ulang logam mulia.
Dari kerja sama ini, HRTA ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sekitar 2 ton emas dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6 persen kepada Bright Gold selama dua bulan dimulai dari Mei 2023 dan dapat diperpanjang.
Adapun, nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar US$123,66 juta atau setara dengan Rp1,82 triliun terhadap pendapatan konsolidasian Perseroan.