Bisnis.com, JAKARTA – Gotrade Indonesia menargetkan bisa mendistribusikan 600 kontrak aset keuangan pada bursa NASDAQ dan NYSE di Amerika Serikat.
Gotrade Indonesia adalah sistem resmi dan legal yang disediakan oleh PT. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) untuk Penyaluran Amanat Nasabah ke Bursa Berjangka Luar Negeri PT. Valbury Asia Futures.
Co-founder Gotrade Norman Wanto optimistis dapat menyalurkan 600 kontrak aset keuangan seiring dengan diterbitkannya peraturan baru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti Nomor 2 tahun 2023.
Selain itu, sistem Gotrade secara global sudah memfasilitasi transaksi jual beli dengan nilai US$1 miliar dolar AS atau setara Rp15 triliun. Hal itu terealisasi berkat kerja sama dengan perusahaan-perusahaan keuangan di Asia Tenggara, seperti Valbury Asia Futures di Indonesia.
Norman menargetkan pangsa pasar Gen Z dan milenial di Indonesia yang dapat mentransaksikan 600 kontrak asset keuangan tersebut.
“Kami selalu berkomitmen untuk menciptakan produk teknologi yang mudah digunakan oleh lembaga keuangan untuk membantu mereka menyasar nasabah-nasabah muda. Dengan bertambahnya aset-aset baru yang resmi ini, nasabah memiliki opsi investasi lebih banyak untuk melakukan diversifikasi di berbagai sektor, mulai dari teknologi, keuangan, ritel, energi, manufaktur, dan lainnya,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (26/5/2023).
Baca Juga
Dalam rangka mendorong ekspansi, Gotrade Indonesia dan Valbury Asia Futures juga telah meluncurkan fitur pembayaran melalui uang elektronik seperti Ovo. Fitur ini diharapkan dapat semakin menyasar segmen generasi muda yang sudah akrab menggunakan produk-produk uang dompet elektronik.
Adapun data Bank Indonesia mencatat pertumbuhan transaksi uang elektronik hingga lebih dari 30 persen mencapai Rp.399,6 triliun, yang ditopang oleh preferensi masyarakat bertransaksi secara online.
Sebelumnya, Gotrade, aplikasi investasi, mengumpulkan pendanaan US$15,5 juta dalam putaran seri A yang dipimpin oleh Velocity Capital Fintech Ventures.
Putaran investasi ini jugadiikuti partisipasi dari investor seluruh dunia, seperti Mitsubishi UFJ FinancialGroup (MUFG) [Jepang], BeeNext [Singapura], Kibo Ventures [Spanyol], Picus Capital[Jerman], dan juga investor yang sudah terlibat sebelumnya, seperti LocalGlobe[UK], Social Leverage [US] & Raptor [US].
Pendanaan ini diungkapkan satu tahu nsetelah Gotrade diluncurkan. Dalam periode yang sama, Gotrade juga sudah mengumpulkan lebih dari 500.000 users dari 140 negara tanpa melakukan pemasaran. Pertumbuhan viral dari aplikasi ini terjadi secara natural dari para pengguna. Investasi untuk semua Gotrade didirikan pada tahun 2019 oleh Rohit Mulani, Norman Want,o dan juga David Grant.
Gotrade didirikan dengan misi untuk membuat investasi dapat diakses oleh semua orang, di mana saja. Mereka bertiga bekerja bersama untuk mengembangkan aplikasi Gotrade untuk memungkinkanpengguna di seluruh dunia untuk membeli saham fractional dari perusahaan-perusahaan raksasa yang ada di NYSE dan NASDAQ hanya dari $1.