Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Jago Tbk. (ARTO), saham bank digital itu masih berpotensi menanjak.
Pada akhir perdagangan sesi I, Kamis (25/3/2023), saham Bank Jago mengalami pelemahan 0,39 persen ke level Rp2.540. Meski demikian, dalam sebulan terakhir saham ARTO sudah menguat 21,53 persen.
Dalam riset harianya, MNC Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham Bank Jago menjelang RUPST. Secara teknikal mereka menargetkan saham ARTO dapat dikoleksi pada rentang Rp2.480-2.550 per saham dengan target harga terdekat di level Rp2.770-2.890 per saham.
“ARTO ditutup terkoreksi 2,7 persen ke Rp2.550 disertai dengan munculnya volume penjualan. Namun, selama ARTO masih mampu bergerak di atas Rp2.330 sebagai stoplossnya, maka posisi ARTO saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [i]. “ tulis tim riset.
Sebelumnya pun riset Bahana Sekuritas merekomendasikan beli saham ARTO dengan target harga Rp 2.970 per saham atau memberikan potensi kenaikan sebesar 17,39 persen.
“Break Out Inverted Head & Shoulders berpotensi melanjutkan penguatan. Area beli terbaik pada range Rp2.400-Rp2.600” tulis Bahana Sekuritas.
Baca Juga
Senada, Kiwoom Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham ARTO dengan level resisten terdekat di Rp2.575 dan selanjutnya di Rp2.670.
Begitu pun dengan BNI Sekuritas yang menjagokan saham ARTO. Mereka menilai selama di atas Rp2.280, peluang kenaikan masih terbuka. BNI Sekuritas merekomendasikan beli di Rp 2.570-2.600 per sahamnya dan memberikan target jangka pendek untuk trading di Rp 2.670-2.750 per saham.
Dalam sepekan terakhir jelang penyelenggaraan RUPST, harga saham Bank Jago telah menguat 6,72 persen atau 21,53 persen selama sebulan. Padahal di penghujung April lalu harga saham Bank Jago sempat drop ke Rp 1.995 per saham pada 27 April 2023.