Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (SQMI) membukukan rugi bersih Rp6,6 miliar sepanjang kuartal I/2023.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), rugi bersih SQMI naik 25,11 persen secara year-on-year (yoy) dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,27 miliar.
Rugi perseroan salah satunya disebabkan pendapatan dari kontrak pelanggan yakni penjualan emas dore turun 30,5 persen yoy menjadi Rp969,49 juta dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp1,39 miliar.
Meski demikian, perseroan berhasil memangkas beban pokok penjualan 21,51 persen yoy menjadi Rp812,5 juta dibanding periode sama tahun 2022 sebesar Rp1,03 miliar.
Secara rinci, beban pokok penjualan SQMI termasuk biaya persediaan Rp628,83 juta, royalti Rp146,71 juta, dan penyusutan Rp36,95 juta.
Alhasil, laba bruto perseroan turun 56,36 persen menjadi Rp156,98 juta dibanding tahun sebelumnya Rp359,76 juta.
Baca Juga
Sementara itu, total beban usaha perseroan pada kuartal pertama 2023 sebesar Rp6,81 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp5,53 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset SQMI turun tipis menjadi Rp475,07 miliar hingga 31 Maret 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp476,2 miliar.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp321,22 miliar dibanding akhir 2022 sebesar Rp315,61 miliar. Sedangkan ekuitas turun menjadi Rp153,84 miliar dibanding Desember 2022 sebesar Rp160,58 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
